Selamat Jalan Sang Syahid Syekh Isa dan 55 Keluarganya dalam Naungan Alquran   

Syekh Isa gugur akibat serangan Zionis Israel di Jalur Gaza

Dok Istimewa
Syekh Isa rewalan Daarul Quran di Jalur Gaza Palestina (kiri). Syekh Isa gugur akibat serangan Zionis Israel di Jalur Gaza
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti, Mabruroh Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Syekh Isa Al Herthani merupakan Imam Masjid Al Misbah Al Munir di Gaza Palestina.  Sosoknya memiliki tempat yang berbeda di hati keluarga besar Daarul Qur'an. Kabar syahidnya Syekh Isa pun akhirnya diterima keluarga besar Daarul Qur’an pada Ahad (23/11/2023) lalu. 

Baca Juga

Tak mudah menjalin komunikasi dengan warga Gaza yang terus menerus dibombardir Israel. Demikian juga ketika Tim Laznas PPPA Daarul Qur'an yang selalu intens berkomunikasi dengan Syekh Isa untuk penyaluran donasi. 

Pimpinan Daqu Ustadz Muhammad Anwar Sani memiliki kesan tersendiri terhadap Syekh Isa yang telah menjadi bagian dari keluarga besar Daqu. Melalui pesan suara, kepada Republika.co.id, Ustadz Sani berbagi kisahnya selama mengenal Syekh Isa. 

Suara Ustadz Sani terdengar pilu sembari mengingat kenangannya tentang Syeikh Isa. Bagi Ustaz Sani, Syekh Isa bukan sekadar guru bagi anak-anak Daqu.  

Syekh Isa adalah pejuang karena berkat hati penuh amanah,  dengan resiko dan dengan perjuangan dia memilih menjadi relawan. Butuh keberanian Syeikh Isa memutuskan bersedia untuk menjadi perwakilan Laznas PPPA Daarul Qur'an untuk menyalurkan bantuan donatur di Indonesia sejak pertengahan Oktober lalu. 

Berkat beliaulah, donasi-donasi Palestina yang dihimpun Laznas PPPA Daarul Qur'an sampai kepada para wanita, ibu yang kehilangan suami, anak yang kehilangan ayah dan ibu, ayah yang kehilangan anggota keluarganya di tengah konflik Palestina dan Israel yang tak kunjung usai. 

"Saya sempat berpikir bagaimana caranya donasi sampai ditangan warga yang membutuhkan dengan situasi sulit saat ini, tetapi Syekh Isa dengan semangat dan keberanian luar biasa mampu menyerahkan bantuan ke tangan-tangan yang berhak," ujar dia.

Kesan yang dalam juga dirasakan Ustadz Yusuf Mansur. Syekh Isa telah syahid dalam pengeboman Zionis Israel. Rumahnya menjadi target serangan udara Israel baru-baru ini. 

“Kami, khususnya saya, berduka sekali. Sebanyak 55 anggota keluarga (syahid) sekaligus,” ujar ustadz Yusuf Mansyur kepada Republika.co.id, Rabu (22/11/2023). Keluarga besar Daqu juga telah melaksanakan sh0lat ghaib untuk Syekh aisa sekeluarga.  

Baca juga: Syekh Isa, Relawan Daarul Quran di Gaza Syahid Sekeluarga dan Kisah Putri Dambaannya

Dalam penilaian Ustadz YM, Syeikh Isa merupakan sosok pemuda Palestina yang sangat mencintai Alquran. Di usianya yang muda sudah menghafal seluruh ayat-ayat Alquran, bahkan memiliki santri-santri yang juga sudah menghafal Alquran di bawah bimbingannya. 

“Syekh muda dari Palestina ini menyelesaikan tasmi’ bil ghoib (setor hafalan tanpa melihat) 30 juz hanya dalam waktu enam jam pada 2018,” kenang Ustadz YM. 

Butuh keberanian Syekh Isa..

 

Butuh keberanian Syekh Isa memutuskan bersedia menjadi perwakilan Laznas PPPA Daarul Qur'an untuk mendistribusikan bantuan donatur di Indonesia sejak pertengahan Oktober lalu.

“Berkat Syekh Isa, donasi-donasi Palestina yang dihimpun Laznas PPPA Daarul Qur'an bisa sampai kepada para wanita, ibu yang kehilangan suami, anak yang kehilangan ayah dan ibu, ayah yang kehilangan anggota keluarganya di tengah konflik Palestina dan Israel yang tak kunjung usai,” ujar Direktur Marketing dan Komunikasi Laznas PPPA Daarul Qur’an, Dwi Kartika Ningsih melalui siaran pers pada Senin (20/11/2023). 

Setelah melaporkan kondisi terkini Palestina melalui siaran langsung di aplikasi Zoom sekaligus doa bersama di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang pada pertengahan Oktober lalu, Syekh Isa telah menyalurkan bantuan tahap pertama amanah donatur berupa paket sembako dan uang tunai untuk saudara Muslim di tanah para nabi.

Kemudian di tengah perjuangannya mendistribusikan bantuan tahap kedua berupa 10 ribu  liter air bersih, paket sembako, dan uang tunai, anak keduanya lahir pada awal November. Seorang putri yang ia harapkan menjadi penerus perjuangannya dan para syuhada di Palestina. Syekh Isa bahkan menyebut putrinya adalah hadiah terindah dari Allah SWT.

Syekh Isa masih terus membantu menyalurkan amanah donatur sampai di tahap ketiga pada pertengahan November lalu. Bantuan air bersih 20 ribu liter, paket sembako, makanan siap saji dan uang tunai. Kurang lebih sebanyak tiga ribu jiwa penerima manfaat telah terbantu wasilah dari Syekh Isa. 

Baca juga: Kaum Kristen akan Bantu Muslim Lawan Dajjal Israel dan Sekutunya? Ini Isyarat Alkitab

Hingga Kamis (16/11/2023), komunikasi tim Laznas PPPA Daarul Qur’an dengan beliau terputus. Syekh sempat menjelaskan bahwa beliau kesulitan internet di sana.

Hingga pada Ahad (19/11/2023), kabar duka itu datang Syekh Isa bersama sejumlah keluarganya pergi meninggalkan kita semua setelah rumahnya menjadi sasaran serangan udara Israel.

“Mohon doa dari sahabat dan donatur semua, semoga Allah memberikan tempat terbaik untuk Syeikh Isa sekeluarga dan mereka yang wafat merupakan golongan ahli Surga, Aamiin,” harap Dwi.  

Selamat jalan Syekh Isa yang santun dan rendah hati. Sungguh mulia orang-orang yang syahid di jalan-nya. “Dan jangan sekali-kali engkau menyangka orang-orang yang terbunuh (yang gugur Syahid) pada jalan Allah itu mati, (mereka tidak mati) bahkan mereka adalah hidup (secara istimewa) di sisi Tuhan mereka dengan mendapat rezeki.” (QS Ali Imran 169).  

Sebulan Genosida di Gaza - (Republika)
 

 
Berita Terpopuler