Anda Diabetes? Jangan Langsung Mulai Olahraga, Lakukan Ini Dulu Supaya Aman

Pengidap diabetes perlu melakukan persiapan sebelum mulai berolahraga.

www.maxpixel.com
Berolahraga (ilustrasi). Latihan fisik sangat penting bagi pengidap diabetes.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sejumlah persiapan yang perlu dilakukan pengidap diabetes sebelum memulai latihan fisik baik, itu untuk kebugaran tubuhnya maupun kekuatan otot. Seperti apa bentuknya?

Dokter spesialis rehabilitasi medik, Peggy, mengatakan, persiapan yang diperlukan antara lain memastikan diri sudah makan dan minum obat-obatan untuk diabetes setidaknya dua jam sebelum melakukan latihan. Lalu, lakukan pengukuran denyut nadi.

Baca Juga

"Apabila denyut jantung kurang dari 100 kali per menit, maka pasien boleh memulai latihan fisik," kata Peggy dalam sebuah acara kesehatan daring, Selasa (21/11/2023).

Jika di rumah ada tensimeter, pengidap diabetes sebaiknya mengukur tekanan darahnya terlebih dulu. Tensi yang aman untuk memulai latihan fisik ialah batas atas di bawah 160 dan batas bawahnya di bawah 110.

Pasien juga perlu memeriksa kadar gula darahnya. Rentang yang dianggap aman, yakni 110-250 mg/dL.

"Karena latihan fisik itu menurunkan kadar gula darah, kalau mulainya sudah rendah, kita rendahkan lagi, pasien bisa pingsan, atau sebaliknya kalau terlalu tinggi atau hiperglikemia, itu berbahaya untuk metabolisme tubuh," jelas Peggy.

Di sisi lain, pengidap diabetes juga perlu memastikan dirinya mengenakan pakaian dan sepatu yang nyaman khususnya bagi yang sudah mengalami kelainan kaki, kesemutan, dan luka di kaki. Mereka perlu memastikan sepatu tidak berbahan kasar dan area ujung kaki lebar, sehingga meminimalisir risiko jatuh saat latihan fisik.

Setelah latihan fisik, pengidap diabetes disarankan untuk memeriksa keadaan kedua kaki. Sebab, bisa saja tidak terasa apabila ada luka di kaki.

"Jangan lupa cukup istirahat di malam hari," ujar Peggy.

Peggy mengingatkan latihan fisik sangat penting bagi pengidap diabetes. Olahraga dapat merangsang terjadinya pelepasan hormon insulin secara alami yang bisa berujung menurunnya kadar gula darah.

"Dengan kita melakukan latihan fisik itu, kita bisa merangsang insulin keluar, tetapi dengan jalur berbeda dengan jalur obat, supaya bisa menurunkan kadar gula darah dengan cara yang lebih alami atau tanpa obat-obatan," kata dia.

Latihan fisik yang dilakukan harus terencana, terukur, teratur, dan terus-menerus. Ini artinya latihan bersifat aerobik, intensitas sedang, dan dilakukan lima hari sepekan selama 30 menit per hari.

"Kalau prinsip aerobik, alasan ditargetkan 30 menit karena respons tubuh untuk di fase aerobik itu baru tercapai minimal setelah 30 menit. Dengan 30 menit, pemecahan dari glukosa baru terjadi," kata Peggy.

Kemudian, teratur dilakukan dalam satu waktu, misalnya setiap pagi dan konsisten.

"Jadi bukan 10 menit jalan lalu duduk, bukan itu. Tetapi istirahat satu menit, itu harus di rentang 15 menit pertama (latihan), dilanjutkan 15 menit kedua. Jadi tidak bisa setiap lima menit lalu istirahat lima menit, lalu mulai lagi," jelas Peggy.

Selain latihan aerobik, pengidap diabetes juga perlu melakukan latihan penguatan otot, tiga kali seminggu. Peggy mengatakan, jumlah ini lebih rendah dibandingkan latihan aerobik karena harus ada fase istirahat supaya tidak terjadi cedera otot.

"Kendati sudah rutin melakukan latihan fisik, pasien juga perlu tetap menerapkan gaya hidup aktif dengan melakukan aktivitas fisik," ucap Peggy.

 
Berita Terpopuler