Benarkah Nyamuk Wolbachia Sebabkan Radang Otak? Ini Kata Dokter

Pelepasan nyamuk Wolbachia bertujuan untuk menurunkan kasus demam berdarah.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Jentik nyamuk yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia. Nyamuk ini diklaim dapat menyebabkan radang otak atau Japanese encephalitis. Benarkah?
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pelepasan nyamuk Wolbachia di sejumlah kota di Indonesia turut diikuti dengan beredarnya beragam informasi miring seputar nyamuk tersebut. Bahkan, nyamuk yang dijuluki sebagai "nyamuk Bill Gates" ini diklaim dapat menyebabkan radang otak atau Japanese encephalitis. Benarkah?

Baca Juga

Nyamuk Wolbachia merupakan sebutan untuk nyamuk Aedes aegypti yang sudah diinfeksi dengan bakteri Wolbachia. Pelepasan nyamuk Wolbachia di lingkungan bertujuan untuk menurunkan kasus demam berdarah dan angka rawat inap akibat demam berdarah.

"Nyamuk Wolbachia terbukti efektif menurunkan kasus demam berdarah serta aman bagi manusia dan lingkungan," tulis penggiat edukasi kesehatan, dr Adam Prabata, melalui akun Instagram pribadinya @adamprabata, seperti dikutip Republika.co.id pada Selasa (21/11/23).

Akan tetapi, belakangan ini beredar informasi di media sosial yang mengklaim bahwa nyamuk Wolbachia dapat menyebabkan radang otak atau Japanese encephalitis pada manusia. Penyakit ini dapat memunculkan gejala seperti demam, nyeri kepala, muntah, dan terkadang gejala sistem saraf seperti penurunan kesadaran, kejang, atau gangguan pergerakan.

Informasi tersebut sontak memunculkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Tak sedikit pula masyarakat yang merasa takut dan bertanya kepada dr Adam mengenai kebenaran dari informasi tersebut. Secara lugas, dr Adam menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Nyamuk Wolbachia atau nyamuk bionic atau nyamuk Bill Gates tidak menyebabkan radang otak atau Japanese encephalitis," kata dr Adam.

Penyakit radang otak atau Japanese encephalitis bukan disebabkan oleh bakteri Wolbachia, melainkan virus Japanese encephalitis. Selain itu, Japanese encephalitis juga tidak ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, tapi nyamuk Culex tritaeniorhynchus.

"Japanese encephalitis disebabkan oleh virus Japanese encephalitis, bukan bakteri Wolbachia," kata dr Adam.

Tak hanya itu, dr Adam mengungkapkan bahwa bakteri Wolbachia tidak menyebabkan penyakit pada manusia. Bahkan, bakteri Wolbachia tidak membuat hewan lain, seperti ikan, burung, atau hewan peliharaan, menjadi sakit.

"Bakteri Wolbachia ini umum ditemukan di serangga, tapi ngga bisa bikin manusia sakit atau hewan lain sakit," ujar dr Adam.

 
Berita Terpopuler