Kala Gibran Membungkuk Beri Hormat dan Kaesang Sungkem ke Megawati

Momen Gibran dan Kaesang sungkem ke Megawati terjadi di KPU kemarin.

Republika/Febryan A
Cawapres Gibran Rakabuming dan adiknya sekali Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menyalami Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat acara pengundian nomor urut di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febryan A, Antara

Baca Juga

Dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, mencuri perhatian ketika menghadiri acara pengundian nomor urut di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023) malam. Keduanya tampak sungkem kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Momen itu terjadi sebelum acara pengundian nomor urut dimulai. Megawati tampak duduk di barisan depan bersama pasangan yang diusung PDIP, yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Gibran lantas menghampiri Megawati. Cawapres pendamping Prabowo itu langsung jongkok di depan Presiden RI Ke-5 itu dan mencium tangannya. Gibran juga sungkem kepada Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Aksi Gibran ternyata tak berhenti di situ. Dia pergi menjemput adiknya yang merupakan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep untuk menghadap Megawati.

Sesampainya mereka di hadapan Megawati, Gibran membungkuk menunjukkan rasa hormat kepada perempuan berusia 76 tahun itu. Adapun Kaesang langsung jongkok di hadapan Megawati.

Namun, Megawati tidak mengulurkan tangan kepada Kaesang. Kendati begitu, Kaesang tetap mengulurkan kedua tangannya, menundukkan kepala dan tersenyum. 

Gibran mengatakan, dirinya menyalami atau sungkem kepada Megawati sebagai wujud rasa hormat. "Salim saja (karena) menghormati beliau," kata Gibran, kepada wartawan usai acara pengundian nomor urut.

Gibran menyebut, dirinya juga menyalami Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. Kendati begitu, kader PDIP itu memastikan bahwa dirinya melakukan itu bukan dalam rangka izin pamit meninggal partai.

"Nggak (pamit meninggalkan partai). Salim (saja)," kata putra sulung Presiden Jokowi itu.

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

 

Momen dua kakak beradik itu menyalami Megawati disambut riuh oleh para hadirin. Hal ini terbilang wajar mengingat hubungan Megawati dan PDIP dengan keluarga Presiden Jokowi memanas akhir-akhir ini usai Gibran yang merupakan kader partai banteng itu menyeberang untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran menyebut, momen Gibran dan Kaesang sungkem kepada Megawati itu sesuatu yang indah sekali. Dia senang melihat anak muda menunjukkan rasa hormat kepada orang tua.

"Seorang anak presiden, seorang calon wakil presiden ketemu orang tua Bu Mega jongkok salaman. Saya kira itu adalah adab yang baik, dan harus ditiru oleh anak-anak muda," kata Nusron sesuai acara.

Nusron mengatakan, meski ada perbedaan pilihan antara mereka, nyatanya Gibran tetap menunjukkan sikap hormat kepada Megawati. "Terlepas dari soal hiruk pikuk demokrasi dan kompetisi ini, mungkin jadi contoh yang baik di dalam tradisi keindonesiaan, bagi anak muda," ujar politikus Partai Golkar itu.

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menilai efek Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto menjadikan saat ini sebagai waktu yang tepat bagi Bangsa Indonesia untuk memberi ruang kepada anak muda untuk memimpin.

"Maka tidak heran kalau hari-hari ini terjadi di berbagai macam kota besar, kota kecil bahkan di kabupaten, bahkan kecamatan, Gibran efek menjadi sebuah gejala bagi kehidupan anak muda di mana-mana, Gibran efek telah menjadi sebuah cara bagaimana apresiasi terhadap politik bagi anak muda," kata Muzani dalam keterangannya, belum lama ini.

 

 

 

Menurut hasil survei, Gibran memberikan efek terhadap elektabilitas Prabowo. Peneliti Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menjelaskan hasil survei lembaganya menemukan bahwa basis pendukung Ganjar Pranowo beralih dukungan ke Prabowo Subianto ketika mengetahui Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres.

“Basis Ganjar tampak beralih ke Prabowo pada kelompok yang tahu Gibran menjadi bacawapres pendamping Prabowo,” kata Burhanuddin saat merilis hasil survei bertajuk "Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini" yang dipantau secara virtual di Jakarta, Ahad pekan lalu.

Burhanuddin menjelaskan bahwa pada awal Oktober 2023, dukungan untuk Ganjar-Mahfud mencapai 34,8 persen, namun berdasarkan temuan terbaru terjadi penurunan hingga 30 persen. Kondisi itu menurut dia justru terbalik untuk dukungan untuk Prabowo-Gibran yang semakin menguat, yaitu semula 36,7 persen pada awal Oktober 2023 menjadi 41,7 persen.

Di sisi lain, Indikator juga memotret tingginya pengetahuan publik terkait pemilihan Gibran sebagai bacawapres pendamping Prabowo. Menurut Burhanuddin, pada awal Oktober angkanya mencapai 54,6 persen, memasuki awal November menjadi 71,4 persen.

Tingginya pengetahuan publik berdampak pada dukungan untuk Gibran sebagai bacawapres pendamping Prabowo. Jika pada awal Oktober baru berada di angka 51,2 persen, pada awal November menjadi 61,6 persen.

“Dukungan terhadap Gibran sebagai calon wakil presiden dari Prabowo meningkat pesat. Awal November ini dukungannya mencapai 61,6 persen,” ujarnya.

Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka. Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.

KPU telah menerima pendaftaran tiga bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden untuk Pilpres 2024, yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Pasangan Anies-Muhaimin diusung oleh Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Ummat. 

Pasangan Ganjar-Mahfud diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Persatuan Indonesia (Perindo), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora), Partai Garda Republik Indonesia (Garuda), dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI), serta Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) yang tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2024.

​​​​​​​KPU telah menetapkan masa kampanye pemilu yang akan berlangsung mulai 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024. Sementara pemungutan suara dijadwalkan akan dilaksanakan pada tanggal 14 Februari 2024.

Peta koalisi usai Partai Demokrat menyatakan mendukung Prabowo Subianto. - (Republika)

 
Berita Terpopuler