Kabar Gembira untuk Kita Semua, Harga Beras di Pasar Cipinang Mulai Turun 

Beras medium turun jadi Rp 10.900 dari Rp 12.600 per kg dan masih mungkin turun lagi.

Republika/Putra M. Akbar
Pekerja melakukan bongkar muat karung berisi beras di Gudang Beras Food Station, Cipinang, Jakarta, Jumat (3/2/2023).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pasokan beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mulai berangsur turun seiring dengan bertambahnya pasokan yang masuk dari berbagai wilayah sentra. Meski demikian, tren rata-rata pasokan beras pada tahun ini masih tetap rendah dibandingkan dua tahun sebelumnya. 

Baca Juga

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya selaku pengelola PIBC, Pamrihadi Wiraryo, menyampaikan, rata-rata harga beras jenis medium saat ini sudah turun menjadi Rp 10.993 per kg dari sebelumnya yang menyentuh Rp 12.600 per kg. 

Ia mengatakan, masih ada kemungkinan penurunan harga di pasar induk. Sehingga diharapkan berdampak pada melandainya harga beras di pasar-pasar lokal konsumen. 

"Masih ada potensi penurunan harga bilamana suplai bahan baku surplus dan beras cadangan dikucurkan dalam jumlah besar dari Bulog ke pasar induk dan pasar turunan," kata Pamrihadi kepada Republika.co.id, Senin (6/11/2023). 

 

Mengutip data PIBC per 5 November 2023, rata-rata seluruh harga jenis beras masih berkisar Rp 12.777 per kg, turun tipis dari rata-rata Oktober Rp 12.805 per kg. Kendati demikian, harga beras tahun ini konsisten mengalami kenaikan sejak 2021. Di mana, pada November 2021 rata-rata harga beras di PIBC masih Rp 9.537 per kg dan November 2022 naik menjadi Rp 10.529 per kg. 

Adapun total stok beras di PIBC saat ini sudah kembali naik ke level 31,8 ribu ton per hari dari sebelumnya yang sempat turun hingga 26 ribu ton. Menurut Pamrihadi, jumlah stok PIBC saat ini sudah masuk dalam kategori aman, selanjutnya tinggal menunggu terus berdatangannya pasokan beras dari daerah-daerah sentra. Termasuk, beras cadangan pemerintah dari gudang Bulog. 

"Rata-rata pasokan beras dari Bulog per minggu sekitar 3.000 ton-3.500 ton," kata Pamrihadi. 

Tercatat saat ini, mayoritas pasokan beras di PIBC juga didominasi oleh beras Bulog yakni 37,81 persen. Sisanya dari Cirebon, Jawa Barat 20,2 persen, sentra-sentra Jawa Tengah 17,16 persen, dan Karawang, Jawa Barat sebesar 15,9 persen. 

Sementara itu, Badan Pangan Nasional berharap program bantuan beras yang kembali digulirkan sejak September hingga November ini bisa membantu meredam kenaikan harga beras. Pemerintah pun berencana untuk kembali menyalurkan bantuan beras pada Januari-Maret 2024 mendatang untuk meringankan beban masyarakat. 

 

 
Berita Terpopuler