Survei Terbaru, Pasangan Ini Diprediksi Kandas di Putaran Pertama Pilpres 2024

Meski demikian, masih ada 13,9 persen responden yang belum menentukan pilihan.

Infografis Republika.co.id
Ilustrasi pilpres 2024
Rep: Febryan A, Eva Rianti Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei terbaru Alvara Research Center mendapati pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh elektabilitas terendah dibanding dua pasangan lain. Karena itu, duet Anies-Imin diperkirakan akan kandas pada putaran pertama Pilpres 2024. 

Baca Juga

Peneliti Senior Alvara Research Center Lilik Purwandi menjelaskan, survei yang dilakukan lembaganya secara nasional pada 1–6 Oktober 2023 menemukan bahwa elektabilitas Anies-Imin 19,4 persen. Tingkat keterpilihan mereka kalah dibanding duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dengan elektabilitas 30,1 persen. 

Peringkat pertama ditempati oleh duet Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan elektabilitas 36,5 persen. Kendati begitu, masih ada 13,9 persen responden yang belum menentukan pilihan. 

Lilik menyebut, berdasarkan hasil sigi tersebut, Pilpres 2024 berpotensi berlangsung dua putaran. Putaran kedua kemungkinan akan diikuti oleh pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo-Gibran. 

"Semua pasangan masih memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitasnya, namun pasangan Ganjar-Mahfud MD dan Prabowo-Gibran diprediksi akan lanjut berkontestasi pada putaran kedua," ujarnya lewat siaran pers yang diterima Republika, Selasa (24/10/2023). 

Sebagai gambaran, pilpres digelar satu putaran saja apabila ada pasangan capres-cawapres yang memperoleh 50 persen lebih suara dari total suara sah. Apabila tidak ada, maka harus dilaksanakan pilpres putaran kedua alias pemilih mencoblos ulang. 

Pilpres putaran kedua diikuti oleh dua pasangan yang memperoleh suara terbanyak pada putaran pertama. KPU menjadwalkan pencoblosan putaran kedua pada 26 Juni 2023. "Pasangan terpilih diperkirakan baru akan diketahui pada bulan Juli 2024 nanti," kata Lilik. 

Riset ini melibatkan 1.517 responden berusia 17 tahun ke atas dari seluruh provinsi di Indonesia, yang dipilih menggunakan metode multi-stage random sampling. Terhadap setiap responden dilakukan wawancara tatap muka. Toleransi kesalahan atau margin of error survei ini sebesar 2,52 persen dan tingkat kepercayaannya 95 persen.

 

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

Capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan menanggapi ihwal sejumlah survei atau jajak pendapat yang menyebutkan bahwa elektabilitasnya paling rendah dibandingkan capres lainnya, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Anies justru menyinggung para peneliti dan mengomparasikan pada pengalamannya sewaktu maju dalam Pilkada DKI Jakarta. 

"Saya mengkhawatirkan masa depan dari peneliti-penelitu ini sebetulnya. Tapi ya enggak pap mereka semua pasti melakukan survei pasti ada metodenya pasti mereka bisa mempertanggungjawabkannya," kata Anies dikutip dari akun Instagram resminya, Selasa. 

Anies menegaskan, bahwa hasil survei tidak menentukan keterpilihan capres cawapres. Dia menekankan yang menjadi penentu adalah suara rakyat saat pencoblosan pada 2024 mendatang. 

"Pemilu tidak berdasarkan survei. Pemilu itu nanti sensus pada saat 14 Februari 2024 pada saat itulah kita akan melihat pandangan masyarakat yang sesungguhnya," tegas dia.  

Mantan Gubernur DKI tersebut juga mengungkapkan tentang pengalamannya saat maju sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta pada 2017 yang silam. 

"Dan pengalaman kami di Jakarta, belum pernah ada survei yang menempatkan kami nomor dua apalagi nomor satu bahkan seminggu sebelum Pilkada Jakarta kami masih tetap nomor tiga dengan selisih yang amat jauh. Lalu ketika terjadi Pilkada suasananya berubah sekali, angkanya lain sekali. Dan kita tahu yang menang yang mana," jelas dia. 

Dengan penuh rasa percaya diri, Anies pun menyampaikan kepada pada relawan bahwa angka dalam survei itu justru dijadikan pemicu untuk lebih maksimal dalam bekerja dan memenangkannya. 

"Jadi saya ingin sampaikan kepada semuanya baik relawan angka yang muncul di survei jadikan ini jadi pemicu bagi kita untuk bekerja lebih keras untuk menjangkau lebih banyak dan kami terimakasih sekali tidak perlu bayar mahal-mahal bisa mendapatkan informasi ini semua. Karena sekali survei berapa ratus juta yang harus dikeluarkan," tutur dia. 

 

Para bakal capres mulai mengumbar janji politiknya. - (Republika)

 

Politik identitas

Anies hari ini juga menanggapi anggapan sekaligus kekhawatiran  politik identitas yang disematkan kepadanya, seperti yang sempat terjadi pada Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Anies menegaskan agar media sekaligus masyarakat tidak membahas dan membesarkan isu tersebut yang disematkan pada dirinya. 

"Kita enggak pernah mengisukan, Anda (media) yang mengulang-ulang. Sudahlah. Kalau Anda mengulang-ulang, itu yang jadi," kata Anies. 

Anies menekankan, bahwa dirinya saat ini hendak melakukan perubahan dan berkompetisi secara sehat dalam kontestasi Pilpres 2024. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar tidak lagi terjadi penggiringan isu politik identitas pada dirinya. 

"Kita ngomongin soal perubahan, keadilan, diulang-ulang, ditarik-tarik pada isu yang enggak pernah kita omongin. Jadi siapa sesungguhnya yang mengarahkan ini? Anda! Stop doing that," tegas Anies dengan nada agak tinggi. 

Anies diketahui bersama dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin 'AMIN' telah mendaftar sebagai capres-cawapres di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada hari pertama pendafataran, yakni 19 Oktober 2023. Mereka maju dalam kontestasi pilpres 2024 dengan diusung Partai Nasdem dan partai koalisi seperti PKS dan PKB. 

Komik Si Calus : Dinasti - (Daan Yahya/Republika)

 
Berita Terpopuler