Kasus Bunuh Diri Mahasiswa Udinus Semarang, Polisi Sebut Keluarga Ikhlas dan tak Autopsi

Mahasiswa Udinus berinisial EB ditemukan tak bernyawa di indekosnya.

Republika/Mardiah
Bunuh diri (ilustrasi). Seorang mahasiswa Udinus, Semarang, diduga melakukan bunuh diri di indekosnya. Polisi menyatakan keluarga sudah ikhlas dan menolak autopsi.
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Polisi menangani kasus dugaan bunuh diri seorang mahasiswi berinisial EB (24) yang ditemukan tewas di kamar indekos di wilayah Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah. Korban ditemukan meninggal dunia di dalam kamar indekosnya pada Rabu (11/10/2023) malam.

Baca Juga

Kapolsek Tembalang Kompol Wahdah Maulidiawati membenarkan mahasiswa Udinus Semarang tersebut diduga tewas bunuh diri. "Tidak ditemukan tanda kekerasan di tubuh korban," ujarnya, Kamis (12/11/2023).

Meski demikian, Wahdah tidak menjelaskan secara detail penyebab korban tewas karena pihak keluarga sudah mengikhlaskan dan tidak bersedia dilakukan autopsi. Korban sendiri pertama kali ditemukan meninggal oleh teman dan kekasihnya. Teman korban yang curiga dengan keberadaan korban kemudian meminta pemilik tempat indekos untuk membuka pintu kamar dengan kunci cadangan.

Tergeletak di tempat tidur...lanjutkan membaca>>

 

Mahasiswi asal Kalimantan Tengah tersebut ditemukan tergeletak di atas tempat tidur. Jenazah korban selanjutnya dievakuasi ke kamar jenazah RS Dr Kariadi Semarang sebelum akhirnya dipulangkan ke tempat asalnya di Kalimantan Tengah.

Kepala Humas Udinus Semarang Nining Sekar mengatakan, civitas akademika perguruan tinggi ini menyampaikan duka cita atas meninggalnya EB. Menurut dia, EB merupakan mahasiswa semester akhir yang saat ini sedang mengerjakan skripsi.

"Kampus sudah berkomunikasi dengan orang tua EB setelah melepas keberangkatan jenazah ke tempat asalnya," katanya.

 
Berita Terpopuler