Anies tak Mau Ambil Pusing Atas Angka-Angka Hasil Survei Elektabilitas

Elektabilitas hasil survei Pilpres 2024 disebut Anies sama saat Pigub Jakarta 2017.

Republika/Putra M. Akbar
Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan menyampaikan paparan pada acara IdeaFest 2023 di Jakarta Convention Center, Sabtu (30/9/2023). IdeaFest 2023 yang merupakan festival berbagi pengalaman dan ide kreatif tersebut mengusung tema Lead The Leap. Pada kesempatan tersebut Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berdiskusi dengan anak muda untuk membahas isu-isu terkini seperti isu lingkungan, pekerjaan, hingga kesehatan mental.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan menyatakan tidak mau ambil pusing soal perolehan elektabilitas berdasarkan hasil survei yang belum mampu menyaingi Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto di wilayah Jawa Timur (Jatim). Anies menyatakan hal ini di sela kunjungannya ke beberapa daerah di Jatim pada akhir pekan lalu.

Baca Juga

"Kami yang penting menjangkau, bertemu, silaturahim, dan memberikan penjelasan soal tujuan pada semua masyarakat karena angka-angka itu bisa gonta-ganti," kata Anies dalam keterangannya di Surabaya, Senin (2/10/2023).

Pada Ahad (1/10/2023), Anies menghadiri acara "Sidosermo Bersholawat Dalam Rangka Maulid Akbar Sekaligus Haul Assayyid Sulaiman Mojoagung Jombang di lingkungan Pondok Sidosermo, Surabaya. Dalam kesempatan itu, Anies tak memungkiri acap kali mendapatkan pertanyaan soal perolehan elektabilitas pada tabel survei untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia mengatakan, hasil suatu survei merupakan kondisi atau potret angka yang terjadi sebelum berlangsungnya agenda konstelasi politik. "Sementara pemilu itu potret di tanggal 14 Februari, surveinya boleh naik turun," ucapnya.

Perolehan elektabilitas pada hasil survei Pilpres 2024 disebutnya sama ketika dirinya mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Pengalaman kami ketika Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta tidak ada satu survei pun yang pernah menempatkan kami nomor dua, apalagi nomor satu, semuanya menempatkan nomor tiga," ucapnya.

"Apakah benar hasilnya seperti itu? Ternyata tidak," lanjutnya.

Karenanya, Anies menyatakan tak mau terpaku pada hasil survei, namun ingin fokus bersama bakal calon wakil presiden Muhaimin Iskandar dan para jajaran partai di Koalisi Perubahan untuk mewadahi aspirasi rakyat, sekaligus menyusun langkah pemenangan di Pilpres 2024.

 

"Kami sekarang konsentrasi untuk menjangkau semua, sosialisasi semua, karena saya yakin bahwa rakyat Indonesia menginginkan adanya keadilan, menginginkan adanya pembaharuan, dan itu yang kami tawarkan, kami sosialisasikan," ucapnya.

 

Pada pekan lalu, sosialisasi digencarkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar lewat kunjungannya ke pondok pesantren dan kiai di Jatim. Saat bersilaturahmi di Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) di Kabupaten Jember, Kamis (28/9/2023), Anies dan Muhaimin mengobarkan spirit perubahan.

"PKB setuju dengan Koalisi Perubahan. Saya sangat setuju karena saya tahu nasib kader NU di Jember gak berubah-ubah. Insya Allah bersama AMIN kami akan mengubah nasib menjadi lebih baik. Amin ya robbal alamin," kata Muhaimin saat berpidato di hadapan ratusan ulama dan kader PKB yang hadir di Ponpes Nuris Jember.

Menurutnya perubahan juga bermakna bahwa pihaknya terus harus menyempurnakan berbagai kekurangan, ketidaksempurnaan, kealpaan. Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaannya sendiri.

"Itulah spirit perubahan untuk lebih baik ke depan. Saya ingin mohon dukungan bahwa insyallah AMIN akan sungguh-sungguh bekerja, menata bangsa lebih baik, dan insyallah aliran politik perjuangan ahlusunnah wal jamaah itu jauh lebih produktif," tuturnya.

Sehari setelahnya, pasangan Anies-Muhaimin mengadakan pertemuan dengan para kiai di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Muhaimin mengatakan, pertemuan ini sengaja digelar untuk berdoa bersama dengan harapan perjalanannya dengan Anies Baswedan dalam Pemilu 2024 bisa berjalan dengan lancar.

"Jadi, pertemuan kiai dengan bu nyai, intinya hanya mendoakan, doa bersama untuk perjalanan kami supaya lancar, selamat serta sukses," katanya di Jombang, Jumat sore.

Ia mengatakan, dirinya dahulu diberangkatkan dari Jombang sebagai calon Presiden yang diusulkan dari PKB, hingga saat ini memutuskan bergandengan dengan Anies Baswedan menjadi bakal calon Wakil Presiden.

"Saya diberangkatkan dari Jombang menjadi calon Presiden, dan menjadi bakal calon Wakil Presiden dengan pak Anies. Untuk itu, kami mohon doa restu dari tempat kelahiran saya Denanyar (Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang)," kata dia.

Cak Imin dan Anies hadir di Jombang dalam safari politiknya ke sejumlah lokasi di Jatim termasuk Jombang. Rombongan berangkat pada Kamis (29/9) pagi dari Jakarta kemudian ke Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Gresik, serta Surabaya hingga malam. Kemudian Jumat pagi di Guluk-guluk Sumenep, Ponpes Annuqayah, Ponpes At Taubah, serta Masjid Nur Muhammad.

Pasangan tersebut menumpang helikopter dan tiba di Jombang, Jumat sore ke Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Kabupaten Jombang,. Mereka kemudian berboncengan bersama naik sepeda motor ke lokasi acara pertemuan di Pondok Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar, Jombang, tersebut.

Dalam acara itu, dihadiri sejumlah kiai sepuh, bu nyai, serta masyarakat pendukungnya. Acara digelar dengan sambutan dan doa bersama. Kegiatan doa tersebut dipimpin oleh ibunda dari Muhaimin Iskandar, Nyai Muhassonah.

Anies-Muhaimin juga mengundang kiai sepuh yang ada di Jawa Timur. Acara tersebut digelar di rumah induk pesantren atau ndalem kasepuhan. Sejumlah kiai yang diundang di antaranya, K.H. Nurul Huda Jazuli dari Pondok Ploso Kediri. Kemudian ada juga K.H. Anwar Manshur, Gus Atok, Gus Salam (K.H. Abdussalam Shohib Denanyar), dan ulama lainnya.

Dalam kegiatan tersebut, pasangan Anies dan Muhaimin Iskanar juga membagikan sekitar 1.500 bibit pohon sawo kecik. Bibit itu mempunyai makna tersendiri.

"Sawo kecik ini simbol kesejahteraan dan penanda semangat juang," kata Muhaimin.

Karikatur Opini Republika : Musim Tanam Janji - (Republika/Daan Yahya)

 

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyatakan bakal calon presiden Ganjar Pranowo unggul perolehan elektabilitas dengan 43,9 persen atas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jatim, melalui simulasi tiga nama. Survei digelar pada periode 14-20 September 2023.

"Pak Ganjar 43,9 persen, Pak Prabowo 33,8 persen, dan Mas Anies 14,4 persen," kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat paparan survei yang dikutip dari tayangan YouTube lembaga survei tersebut, Ahad.

Sedangkan sebanyak 8,0 persen menyatakan tidak memilih atau tidak menjawab. Melalui hasil survei yang sama, Indikator Politik juga menangkap 64,9 persen pemilih di Jatim merupakan pemilih kuat, yakni kecil atau hampir tidak mungkin mengubah pilihannya.

Jika dirinci, jumlah 64,9 persen tersebut meliputi 38,6 persen pemilih yang kecil kemungkinan berganti pilihan dan 26,3 persen pemilih hampir tidak mungkin mengganti pilihannya. Sedangkan sebanyak 4,2 responden tidak tahu atau tidak menjawab.

Kendati demikian, dia tak menampik Prabowo dan Anies masih berpeluang meningkatkan elektabilitas di Jatim. Hal itu dikarenakan masih ada 30,9 persen pemilih berpotensi mengubah pilihan dengan perincian 23,1 persen dengan kategori cukup besar kemungkinan dan 7,8 persen sangat besar kemungkinan.

"Jadi sepertiga pemilih Jawa Timur merupakan swing voter, kemudian 64,9 persen merupakan pemilih kuat," ujarnya.

Pemilih kuat, kata Burhanuddin, merupakan kategori bagi pemilih yang sudah mantap menentukan pilihan sosok bakal calon presiden. Melalui hasil survei tersebut, Burhanuddin juga memaparkan komposisi pemilih kuat dan lemah yang ada di masing-masing bakal calon presiden.

Hasilnya, sebanyak 41,8 persen pemilih lemah berada berada di Anies Baswedan berbanding 53,0 persen pemilih kuat, kemudian tidak menjawab 5,2 persen. Prabowo Subianto menempati posisi kedua dengan jumlah pemilih lemah 32,6 persen berbanding 63,7 persen pemilih kuat. Sebanyak 3,7 persen tidak menjawab.

Sedangkan, Ganjar Pranowo memiliki jumlah pemilih kuat paling dominan dengan 69,7 persen berbanding 26,0 persen pemilih lemah. Sedangkan 4,3 persen tidak menjawab.

"Mas Anies menghadapi tantangan soal pemilih politik yang iman politiknya lemah, bisa jadi keputusannya A besok B. Kedua, 32 persen pemilih lemah Pak Prabowo bisa pindah ke lain hati. Kalau Pak ganjar kuat, tetapi ada sedikit yang bisa pindah," ujarnya.

Survei tersebut dilakukan mulai tanggal 14-20 September 2023, dengan melibatkan warga Indonesia di Jawa Timur dan sudah memiliki hak memilih dalam pemilihan umum, dengan usia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.810 orang dengan asumsi metode simple random sampling.

Ukuran sampel 1.810 responden memiliki toleransi kesalahan margin of error sekitar lebih kurang 2,4 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh kabupaten/kota di Jawa Timur yang terdistribusi secara proporsional. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Para bakal capres mulai mengumbar janji politiknya. - (Republika)

 

 
Berita Terpopuler