Doni Monardo Sakit, ini ‘Kalimat Sakti’ Sang Jenderal Pembakar Semangat Pasukan Siliwangi

Banyak tokoh mendoakan Doni Monardo segera sembuh.

Republika/Djoko Suceno
Doni Monardo saat menjabat Pangdam Siliwangi berbicara tentang penanganan Sungai Citarum.
Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jenderal Doni Monardo kini terbaring sakit. Dia adalah legenda prajurit TNI. Prestasinya berlimpah sehingga menginspirasi banyak prajurit untuk meraih capaian seperti dirinya. Bahkan, tak hanya di TNI, sipil pun menyukai gaya kepemimpinannya yang jago membangkitkan semangat dan menghadirkan perubahan.

Baca Juga

Berikut ini adalah kisah Doni ketika menjadi pangdam Siliwangi pada 2017-2018. Semasa kepemimpinannya, Provinsi Jawa Barat mengalami masalah pencemaran Sungai Citarum yang sangat parah. Bahkan pencemaran itu dianggap terakut. Citra Indonesia ketika itu tercoreng akibat masalah ini. 

Lalu apa yang dilakukan Doni?

Dia memulai pidatonya dengan mengangkat moral prajurit tentang kebesaran nama “Siliwangi”. Satuan teritori ini sangat harum dalam goresan sejarah perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Dalam banyak operasi penumpasan pasukan Siliwangi selalu punya andil.

Kesatuan dengan simbol harimau ini sangat disegani. Masyarakat Sunda menyebut harimau sebagai maung. Doni lalu menyodorkan pokok persoalan. “Percuma kita punya prestasi besar jika kita tidak mampu menyelesaikan persoalan di depan mata, yakni Sungai Citarum yang sudah dijuluki sebagai sungai terkotor di dunia.” 

Sementara, ia berada di teritori Siliwangi. “Jangan sampai maung berubah jadi meong!” seru Doni Monardo. Inilah kalimat sakti sang jenderal yang seketika menyentak kesadaran prajurit, seperti yang disebutkan dalam rilis yang diterima pers, Sabtu.

Brigjen TNI Yudi Zanibar adalah salah satu saksi. “Waktu itu pangkat saya kolonel. Saya ingat persis ketika Pak Doni memotivasi prajurit untuk bergerak menuntaskan persoalan Citarum,” ujar jenderal bintang satu ini pada 2021, mengomentari Doni yang ketika itu dapat gelar Doktor Honoris Kausa dari IPB.

Yudi dan Doni, kebetulan teman satu angkatan. Keduanya sama-sama Angkatan 1985 Akmil Magelang. Sejak masih bersama-sama di kaki gunung Tidar, Yudi melihat Doni berbeda dari teman seangkatan yang lain. “Beda secara fisik, akademik, maupun kepribadian. Dia di atas rata-rata teman seangkatan,” ujar Yudi.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Atas motivasi Doni, Yudi pun ikut terbakar semangatnya untuk mengatasi problem Citarum. Saat ini, ia merasa sangat bersyukur bisa ikut terlibat dalam program Citarum Harum yang digulirkan Doni Monardo, sewaktu menjabat pangdam III/Siliwangi.

Hasil kerja Doni

Apa yang dilakukan Doni ternyata menginspirasi berbagai pihak untuk membenahi Citarum. Hasilnya dinikmati Pemprov Jawa Barat saat ini. Pada januari tahun 2023, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Komandan Satuan Tugas (Satgas) Citarum Harum dan Forkopimda Jabar melakukan kegiatan tebar benih ikan dan penanaman pohon di Sektor 6 Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Rabu (13/1/2021).

Kegiatan merupakan rangkaian dari susur Sungai Citarum bersama jajaran Satuan tugas Citarum dan Forkopimda Jabar. Sebanyak 2,5 ton aneka benih ikan ditebarkan di kawasan DAS Citarum Sektor 6 Bojong Soang Kabupaten Bandung. Penebaran benih dilakukan seiring dengan status kualitas air Citarum yang masuk katagori cemar ringan.

“Target kami pada Citarum saat ini cemar sedang tapi ternyata sudah di cemar ringan, itulah kenapa sama pangdam sepakat kita menabur ikan, “kata dia.

Pihaknya ingin membuktikan, dengan kondisi air Sungai Citarum saat ini minimal ikan dulu bisa hidup. “Jadi kita menaburkan dua setengah ton, ada ikan macam-macam, ada ikan nila dan ikan lele, ikan patin, ya, mudah-mudahan suatu hari kita bisa melihat ikan itu berkembang biak dan menjaga habitat yang sangat ekologis,” tutur dia. Setelah ikannya tumbuh dan berkembang bagus, lanjut dia, mungkin nanti suatu hari manusia bisa berenang kembali seperti waktu kecil di Citarum yang bersih.

Sementara itu, usai menebar benih ikan Ridwan bersama jajaran Satgas dan Forkopimda melakukan penanaman pohon di kawasan lahan kritis di sana. 

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

“Supaya tidak terjadi longsoran, sedimentasi, kami melanjutkan dengan penanaman pohon yang memang ditargetkan di Jawa Barat penanaman 50 juta pohon,” ucap dia.

Menurut Ridwan, sudah 20 jutaan pohon sudah tertanam. Menurut dia, sudah luar biasa di lereng-lereng yang gersang dan tandus, termasuk di tepi-tepi sungai dengan tanaman-tanaman khas yang bisa mengikat tanah.

“Dalam target gerakan 50 juta pohon ini jenis-jenis titik-titiknya sudah kami tentukan, ini simbolis saja, ada di lereng gunung yang maksimal kemarin dengan gerakan Pramuka oleh Kwarda, kakak Atalia, maksudnya agar nanti tidak hanya TNI-Polri tapi dilanjutkan oleh gerakan masyarakat,”ujar dia.

 

Sepanjang Sungai Citarum, lanjut dia, terdapat 23 sektor. Pihaknya akan mendorong gerakan tersebut di masing-masing sektor.

 
Berita Terpopuler