Delegasi Saudi Bakal Kunjungi Tepi Barat

Delegasi ini akan dipimpin oleh utusan non-residen Saudi untuk Palestina.

AP Photo/Richard Drew
Delegasi Arab Saudi dijadwalkan mengunjungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pekan ini. (foto Mahmoud Abbas)
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Delegasi Arab Saudi dijadwalkan mengunjungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah pekan ini. Pertemuan itu terjadi di tengah upaya diplomatik untuk mencapai kesepakatan antara Israel dan Saudi yang dapat melibatkan konsesi bagi Palestina.

Baca Juga

Pejabat Palestina menyatakan, delegasi tersebut akan dipimpin oleh utusan non-residen Saudi untuk Palestina yang ditunjuk bulan lalu. Kunjungan tersebut dilakukan setelah Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pekan lalu, bahwa upaya sedang dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang menormalisasi hubungan antara kedua negara.

Para pejabat AS telah memperingatkan bahwa perjanjian apa pun masih jauh dari harapan. Spekulasi tersebar, normalisasi diperkirakan mencakup perjanjian pertahanan dengan Washington dan program nuklir sipil untuk Riyadh. 

Selain itu, isu-isu yang harus diselesaikan juga adalah masalah Palestina. Muncul kembali seruan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian yang mengarah pada solusi dua negara dengan negara Palestina merdeka bersama Israel.

Perundingan perdamaian antara Israel dan Palestina yang ditengahi AS gagal pada 2014. Hubungan antara kedua belah pihak anjlok di tengah gelombang kekerasan.

Petugas kedaruratan Palestina dan Hamas mengatakan pada Ahad (24/9/2023), pasukan Israel membunuh dua orang warga Palestina di Tepi Barat. Pembunuhan ini terjadi selama penyerbuan ke kamp pengungsi di Tepi Barat.

Selama satu tahun terakhir kekerasan di wilayah pendudukan Tepi Barat meningkat drastis. Kondisi ini akibat meningkatnya serangan militer Israel, serangan pemukim Yahudi di desa-desa Palestina, dan serentetan serangan Palestina ke warga Israel.

Pekan lalu Abbas mengatakan, perjanjian perdamaian Timur Tengah tidak akan bisa dicapai sampai warga Palestina diberikan hak penuh. Menteri Luar Negeri Saudi Faisal bin Farhan Al Saud juga menyerukan kebangkitan kembali tujuan solusi dua negara. 

 
Berita Terpopuler