Segera Digelar, Halal Expo Turki Buka Cakrawala Baru Pasar Ekspor

Tahun lalu, tercatat 446 perusahaan domestik dan asing yang berpartisipasi.

Thoudy Badai_Republika
Halal Expo (ilustrasi). Agenda World Halal Summit ke-9 dan Halal Expo Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-10 akan digelar di Istanbul, Turki.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL  -- Agenda World Halal Summit ke-9 dan Halal Expo Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-10 akan digelar di Istanbul, Turki. Kegiatan ini dibuat dengan harapan dapat membuka cakrawala baru dalam industri ekspor.

Baca Juga

Acara ini akan berlangsung selama empat hari ini. Pengunjung dan industri yang berminat bisa mulai menikmatinya pada 23 November di Istanbul Expo Center.

Pemerintah Turki, yang telah menetapkan target ekspor sebesar 300 miliar dolar AS pada 2025, telah meningkatkan pencarian pasar alternatif. Saat ini, mereka mengekspor ke-197 negara dan fokus pada pasar halal, dengan potensi yang tinggi.

Ketua Dewan KTT Halal Dunia, Yunus Ete, mengatakan nilai pasar halal telah melampaui 7 triliun dolar AS. Bahkan, diperkirakan angkanya akan mencapai 10 triliun dolar AS dalam lima tahun ke depan.

"Cakrawala baru dalam ekspor bisa terbuka dengan adanya pasar halal. Menurut Laporan Ekonomi Halal OKI, Turki, Indonesia dan Malaysia berhasil masuk dalam 20 besar eksportir produk ekonomi halal," ujar dia dikutip di Anadolu Agency, Selasa (19/9/2023).

Dalam produk ekonomi halal, bersama Malaysia dan Indonesia, Turki disebut menonjol sebagai salah satu dari tiga negara yang memiliki kapasitas memproduksi dan mengekspor lebih dari 20 item.

Ete mengatakan pengeluaran makanan oleh konsumen di negara-negara Muslim melebihi 1 triliun dolar AS pada 2022. Diperkirakan angka ini akan meningkat menjadi 1,5 triliun dolar AS pada tahun 2026.

Pertumbuhan ini, kata dia, menawarkan peluang yang kuat dalam produksi, investasi dan ekspor di antara negara-negara OKI.

“Permintaan konsumen terhadap produk pangan sehat, halal, dan organik sangat tinggi. Negara-negara OKI bergantung pada impor di sektor pangan, farmasi dan kosmetik,” lanjut dia.

Melihat peluang ini, perusahaan-perusahaan Turki pun fokus pada investasi pada produk-produk bersertifikat halal. Selain itu, pihaknya juga mengambil langkah-langkah yang sangat strategis untuk menciptakan jaringan yang kuat di pasar ini. Tidak ketinggalan, Ete menggarisbawahi pentingnya pameran ini dan Badan Akreditasi Halal negara dalam hal ini.

Terkait persiapan KTT Halal....

 

Terkait persiapan KTT Halal Dunia ke-9, acara halal terbesar di dunia dan pameran Halal OKI ke-10, panitia disebut terus berjalan dengan kecepatan penuh.

Mengingat bahwa perusahaan-perusahaan yang mencari tujuan ekspor alternatif telah menunjukkan minat ekstra pada pameran tahun ini, Ete mengatakan ada permintaan yang sangat kuat untuk Halal Expo Fair.

Tahun lalu, tercatat 446 perusahaan domestik dan asing dari 39 negara berpartisipasi dalam pameran tersebut dan dikunjungi oleh 31.905 orang.

"Tahun ini, kami memperkirakan lebih dari 500 perusahaan lokal dan asing dari lebih dari 40 negara akan berpartisipasi dan 40.000 pengunjung," ucap Ete.

Ia lantas mengatakan perusahaan-perusahaan penting di bidang pangan, teknologi pangan, kosmetik, farmasi, tekstil dan fesyen sederhana akan ikut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Tidak hanya itu, tahun ini terdapat juga permintaan yang serius terhadap peserta pameran dari sektor yang terkait dengan keuangan Islam dan pariwisata halal.

Mengingat KTT Halal Dunia diselenggarakan bersamaan dengan pameran tersebut, Ete mengatakan agenda tahun ini akan diadakan dengan tema utama “Pintu Gerbang Menuju Ekonomi Halal Global: Mengungkap Potensi".

Selama pertemuan puncak tersebut, di mana ekonomi halal akan dibahas di berbagai bidang seperti akreditasi, sertifikasi, pangan, obat-obatan-kimia-farmasi, serta pariwisata dan keuangan, nama-nama terkemuka dunia dengan kajian kuat di bidang ini akan berbagi data terbaru dalam panel yang diselenggarakan.

Acara International Chefs Championship juga diselenggarakan bersamaan dengan pameran dan pertemuan puncak tersebut sejak 2018. Ia menambahkan, tahun ini acara tersebut akan diselenggarakan lebih komprehensif.

“Tahun ini akan ada 1.000 chef yang mengikuti kejuaraan yang kami selenggarakan bekerja sama dengan All Chefs and Pastry Cooks Confederation (Taspakon) dan World Platform of Islamic Countries Culinary Societies – WICS,” ucap dia.

Selain kompetisi masak antar negara, mereka akan menyelenggarakan konferensi 'Chefs Talks'. Ikut berpartisipasi antara lain jaringan hotel, pengelola restoran-kafe ternama dunia, serta orang-orang terkenal terkait gastronomi. 

 

 

 
Berita Terpopuler