Dukungan Demokrat ke Prabowo Signifikan Jika SBY All Out Ikut 'Turun Gunung'

Demokrat disebut dapat diberikan tugas khusus fokus di Jawa Timur,

Dok. Republika
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyambangi kediaman Prabowo Subianto untuk menyampaikan sikap dukungannya kepada Menteri Pertahanan (Menhan) itu, Ahad (17/9/2023).
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID,  oleh Fauziah Mursid, Nawir Arsyad Akbar, Antara

Baca Juga

Partai Demokrat telah menyatakan mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024. Kunjungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Ahad (17/9/2023) menjadi simbol keseriusan dukungan yang diberikan Demokrat. 

Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA menilai kehadiran Partai Demokrat di Koalisi Indonesia Maju dapat memberikan efek elektoral bagi Prabowo Subianto. Syaratnya, SBY banyak membantu dalam kontestasi Pilpres 2024.

 

"Peran Demokrat untuk Prabowo yaitu dapat memberi efek elektoral jika SBY all out dan turun gunung (memenangkan Prabowo)," kata Denny dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin (19/9/2023).

Jika SBY mengerahkan kemampuan politiknya habis-habisan, kata Denny, maka bisa banyak membantu Prabowo memenangi Pilpres 2024 karena SBY memiliki pengalaman dan rekam jejak menang dua pilpres di tahun 2004 dan 2009.

Denny mencontohkan saat Pilpres 2004, SBY menang telak dengan selisih 20 persen di atas saingan terdekatnya di putaran kedua. Bahkan, di Pilpres 2009, SBY menang lebih 30 persen di atas saingan terdekatnya, sehingga Pilpres 2009 berlangsung satu putaran saja dengan tiga pasang capres.

Kemudian, lanjutnya, jika SBY all out, maka akan banyak sekali para pendukung lama presiden ke-6 RI itu ikut memberikan sokongan. Menurut Denny, SBY bisa mengajak kembali komunitas lamanya untuk mendukung Prabowo.

"Demokrat juga dapat diberikan tugas khusus fokus di Jawa Timur, karena itulah wilayah battle ground yang menentukan menang dan kalah seorang capres," kata Denny JA.

Denny mengatakan apabila bakal capres Ganjar Pranowo melawan Prabowo Subianto di putaran kedua Pilpres 2024, maka masing-masing kandidat memiliki keunggulan. Prabowo unggul di Jawa Barat dan Ganjar unggul di Jawa Tengah, sehingga Jawa Timur menjadi pertaruhan.

Oleh karena itu, siapa pun yang unggul di Jawa Timur akan besar kemungkinan unggul di keseluruhan pertarungan calon presiden. "SBY lahir di Pacitan, Jawa Timur. Dia mendirikan museumnya di sana. Dibandingkan wilayah lain, Jawa Timur lebih hangat ke SBY dan Partai Demokrat," kata Denny.

Namun, menurut pengamat dari lembaga Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, dukungan besar yang dikantongi bakal capres Prabowo Subianto tidak memberikan jaminan kemenangan di Pilpres 2024 mendatang.

 

"Secara prinsip dukungan Demokrat ke Prabowo di atas kertas tentu bisa menambah kekuatan dan daya juang Prabowo di Pilpres 2024 ya. Tapi satu hal banyaknya dukungan partai termasuk dukungan Demokrat ke Prabowo tidak jamin apapun terkait dengan kemenangan," ujar Adi dalam keterangannya, Senin.

Adi mengatakan, dalam sistem pilpres secara langsung, konsep one man on vote menentukan dalam kemenangan calon. Karena itu, besarnya dukungan partai tidak menentukan tanpa diikuti suara para pemilih ke TPS.

"Di atas kertas memang seakan akan bisa menambah moral dan kekuatan politik Prabowo ya, Tapi itu tidak ada jaminan apa pun untuk memenangkan pertarungan. Karena pilpres itu bukan kuat-kuatan banyak dukungan partai tapi kuat-kuatan sejauh mana meyakinkan orang perorang untuk datang ke TPS dan memilih," ujar Adi.

Adi mencontohkan koalisi besar di Pilpres 2014 lalu ketika Prabowo-Hatta didukung oleh banyak partai, tetapi justru dimenangkan oleh Jokowi-Jusuf Kalla (JK). Hal sama terjadi saat Susilo Bambang Yudhoyono-JK memenangi Pilpres pada 2004.

"Juga SBY 2004 dukungan partainya tidak terlampau banyak dan hanya diusung oleh partai-partai kecil tapi menang pilpres," ujarnya.

Untuk itu, besarnya koalisi Prabowo saat ini juga harus diimbangi dengan kerja-kerja mesin politik tiap partai. "Karena itu yang paling menentukan dalam pilpres itu adalah seberapa hebat dan seberapa kuat menyakinkan pemilih datang ke TPS itu," ujar Adi.

 

 

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY kemarin hadir dan menyampaikan langsung dukungannya tersebut kepada Prabowo. Dukungan tersebut disampaikan di kediaman Menteri Pertahanan (Menhan) itu, di Padepokan Garuda Yaksa, Kabupaten Bogor.

"Bapak Prabowo, do your best. Berjuanglah sekuat tenaga kita semua akan menyukseskan," ujar SBY dalam sebuah video yang dibagikan tim media Prabowo, dikutip Senin (18/9/2023).

"Sebenarnya saya sudah pensiun dari politik. Saya sekarang banyak melukis banyak membina klub bola voli, tapi for you saya siap turun gunung," sambungnya.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa menjadi sebuah kehormatan dengan bertambahnya kekuatan Koalisi Indonesia Maju. Partai Demokrat disebutnya resmi bergabung dalam koalisi pengusung Prabowo Subianto.

"Dalam pertemuan itu, Partai Demokrat menyampaikan hasil keputusan Majelis Tinggi Partai Demokrat yang menyatakan Partai Demokrat mendukung Pak Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024," ujar Dasco lewat keterangannya, Ahad (17/9/2023).

"Apa yang telah terjadi hari ini adalah sesuatu yang membuat kita bangga, sesuatu yang membuat kita kuat, sesuatu yang membuat kita bertambah semangat untuk berjuang," sambungnya.

Mulai hari ini, Koalisi Indomesia Maju mempererat kerja sama dengan Partai Demokrat. Mereka akan menjadi salah satu teman seperjuangan untuk menghadapi Pilpres 2024.

gai Ketua Harian Partai Gerindra, ia mengingatkan kepada seluruh kadernya untuk tetap rendah hati. Serta, tetap bekerja keras dan mendekatkan diri kepada rakyat untuk terus menjaga suhu politik damai dan kondusif.

"Mari kita menghormati satu sama lain dalam kontestasi ini. Mari kita lakukan politik dengan riang gembira dan Mari kita sama-sama membangun bangsa untuk Indonesia maju," ujar Dasco.

 

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun menyambut baik keputusan Partai Demokrat yang resmi mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres. "Alhamdulillah hari ini Partai Demokrat secara resmi bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju. Insya Allah bersama-sama kita menangkan Pilpres 2024 mendatang, membawa Indonesia lebih maju, adil, berkah dan makmur," ujar Airlangga lewat keterangannya yang diunggah di media sosial pribadinya yang sudah terkonfirmasi, Ahad (17/9/2023).

Karikatur Opini Republika : Musim Tanam Janji - (Republika/Daan Yahya)

Politikus PDI Perjuangan Charles Honoris mengatakan, selama mengusung calon pemimpin yang berasal dari rakyat, lanjut Charles, PDI Perjuangan (PDIP) tidak gentar dengan "keroyokan" gabungan kekuatan partai politik besar. Menurutnya, PDIP adalah partai yang sudah terbiasa "dikeroyok"; bukan hanya saat Pilpres 2014, tetapi juga pada pemilu-pemilu sebelumnya di era transisi demokrasi maupun di era Orde Baru.

"Bahkan, banyak yang menilai, sejarah PDI Perjuangan adalah sejarah dikeroyok oleh kekuatan politik besar; tapi apa yang membuat PDI Perjuangan tetap bertahan separuh abad lebih adalah dukungan dari rakyat itu sendiri," kata Charles, Senin.

Charles menilai, bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) merupakan hal yang tidak mengejutkan sama sekali. Menurut Charles, bergabungnya Partai Demokrat dengan KIM membuat koalisi tersebut menjadi gemuk.

"Di mana saat itu, Prabowo didukung koalisi besar atau gemuk dan Jokowi didukung koalisi kecil atau kurus; dan pada akhirnya sejarah mencatat yang kurus yang didukung rakyatlah yang menang," katanya.

Dia juga mengakui bahwa rakyat menjadi pemegang kekuasaan tertinggi dalam menentukan presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024 nanti. Menurut Charles, PDI Perjuangan selalu dekat dan menyatu dengan rakyat, sehingga dia mengaku partainya tidak khawatir dengan dinamika politik yang terjadi.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," imbuhnya.

Charles juga merasa yakin bahwa rakyat akan memilih bakal capresyang diusung PDI Perjuangan, yakni Ganjar Pranowo. Menurut dia, Ganjar memiliki pengalaman kepemimpinan yang telah teruji selama menjadi kepala daerah di Jawa Tengah.

"Sebagaimana rakyat juga dulu pada (Pilpres) 2014 memilih Jokowi dengan alasan serupa," katanya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar menyambut baik bergabungnya Partai Demokrat dalam pengusungan capres Prabowo. Menurutnya, hal tersebut akan mengokohkan barisan dalam Koalisi Indonesia Maju.

"Selamat kepada koalisi KIM (Koalisi Indonesia Maju), sehingga semakin mengokohkan barisan tambahan. Kita semakin mempercepat kristalisasi peta politik yang ada," ujar Muhaimin lewat pesan suara kepada wartawan, Senin (18/9/2023).

"Ya tentu menyambut dan menghormati pilihan Demokrat sebagai pilihan untuk kepentingan yang sudah mereka hitung sendiri," sambung bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Anies Rasyid Baswedan itu.

Ganjar digoyang oleh sejumlah isu dukungan elite PDIP ke capres lain. - (Republika/berbagai sumber)

 

 
Berita Terpopuler