Anies Sowan ke Ibunda Muhaimin Iskandar, Sinyal PKB ke Koalisi Perubahan?

Nasdem mengaku tidak tahu soal kabar Cak Imin akan merapat ke Koalisi Perubahan.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Bakal calon presiden (capres), Anies Rasyid Baswedan.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan berziarah ke empat makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan bersilaturahmi ke tokoh-tokoh penting di Jombang, Jawa Timur.

Baca Juga

Salah satunya sowan ke Nyai Hj. Muhassonah Hasbullah, yang merupakan ibu dari Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar.

Lewat keterangan tertulisnya, Anies yang mengenakan baju putih dan peci hitam saat sowan ke kediaman Nyai Hj. Muhassonah Hasbullah didampingi istrinya, Fery Farhati. Maksud kedatangannya untuk bersilaturahmi dan meminta doa.

Setelah berdoa dan berbincang, tidak banyak kalimat yang disampaikan. Anies hanya memastikan bahwa agenda tersebut melengkapi rangkaian kegiatannya selama di Jombang yang mendatangi tokoh-tokoh NU.

"Kami alhamdulillah bersyukur sekali bisa sampai di sini (Jombang)," tutur Anies.

Bendahara Umum Partai Nasdem, Ahmad Sahroni mengaku kaget dengan kabar atau isu yang menyebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ingin bergabung Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Hingga saat ini belum ada komunikasi pihaknya dengan partai pimpinan Abdul Muhaimin Iskandar itu.

"Tidak ada, makanya gua kaget juga abis dari rapat 'Eh PKB gabung' hah dari mana gabung? Belum tahu," ujar Sahroni di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/8/2023).

Kalaupun ada komunikasi, menurutnya itu merupakan hal yang lumrah dilakukan Partai Nasdem dan PKB di DPR. Namun, komunikasi tersebut tidaklah membahas peluang kerja sama politik keduanya.

"Tidak ada, biasa aja kita sembilan fraksi disini kan semua bae-bae aja, tapi kalau PKB dibilang gabung sampe surat udah tanda tangan, gua belum tahu," ujar Sahroni.

Posisi PKB saat ini masih bersama Gerindra, PAN, dan Golkar yang mendukung Prabowo Subianto. Namun belakangan sinyal-sinyal ketidakpuasan PKB muncul. Dari mulai soal penentuan cawapres hingga perubahan nama KKIR menjadi Koalisi Indonesia Maju. 

 

 

 
Berita Terpopuler