Ribuan Warga di 22 Desa Kabupaten Bekasi Terdampak Kekeringan

Sebanyak 325 ribu liter air bersih disalurkan untuk membantu warga.​

Republika/Ali Yusuf
Polres Metro Bekasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Cibarusah menyalurkan bantuan air bersih kepada warga.
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Daerah terdampak kekeringan atau kesulitan air bersih saat musim kemarau ini di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bertambah. Penyaluran air bersih terus diupayakan untuk membantu warga yang membutuhkan.

Baca Juga

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Muchlis, mengatakan, berdasarkan data hingga Senin (28/8/2023), ada sekitar 4.666 kepala keluarga (KK) atau 18.243 jiwa yang terdampak kekeringan atau kesulitan air bersih. “Warga terdampak kekeringan tersebar di 22 desa, dari total 187 desa maupun kelurahan,” kata dia.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bekasi, warga terdampak kekeringan itu, antara lain di wilayah Kecamatan Cibarusah, tersebar di Desa Ridogalih, Ridomanah, Sirnajati, dan Cibarusahkota. Kemudian di enam desa wilayah Kecamatan Bojongmangu, yakni Desa Karangindah, Medalkrisna, Karangmulya, Bojongmangu, Sukabungah, dan Sukamukti.

Selain itu, enam desa di Kecamatan Serang Baru, yaitu Desa Nagasari, Sukasari, Sukaragam, Sirnajaya, Nagacipta, dan Desa Cilangkara, serta dua desa di Kecamatan Babelan, yaitu Desa Kedung Pengawas dan Muarabakti.

Warga terdampak kekeringan atau kesulitan air bersih juga dilaporkan di Desa Samudra Jaya, Kecamatan Tarumajaya; Desa Pantai Harapan Jaya, Kecamatan Muaragembong; Desa Karangsegar, Kecamatan Pebayuran; dan di Desa Sukaringin, Kecamatan Sukawangi.

Muchlis mengatakan, BPBD Kabupaten Bekasi terus berupaya menyalurkan bantuan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan.

“Sejak pekan lalu kami sudah mulai rutin setiap hari mendistribusikan bantuan air bersih dengan alokasi 30 ribu liter per hari. Sampai hari ini sudah 325 ribu liter yang didistribusikan, termasuk pendistribusian dari PDAM Tirta Bhagasasi di wilayah Kecamatan Bojongmangu,” kata Muchlis.

Selain pendistribusian air bersih, Muchlis mengatakan, BPBD bersama pihak terkait lainnya melakukan penyaluran jeriken air berkapasitas 20 liter kepada para warga terdampak. Berdasarkan hasil pemetaan, kata dia, ada kebutuhan lainnya, yaitu tempat penampungan air hingga permintaan penyambungan saluran pipa PDAM.

Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi Dodi Supriyadi, sejumlah unsur terkait terlibat dalam upaya penanganan dampak kekeringan ini.

Seperti PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi, Polres Metro Bekasi, Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Dinas Pemadam Kebakaran, PMI, Baznas, Dinas Pertanian, Satpol PP, aparatur kecamatan dan desa, hingga relawan-relawan kebencanaan.

“Hal itu sebagai wujud negara hadir di tengah masyarakat untuk memastikan dampak bencana mampu diminimalkan melalui penanganan masif,” kata Dodi.

 

 
Berita Terpopuler