Pemkab Bogor Siagakan 18 Armada Tangki untuk Distribusikan Air Bersih

Operasi tanggap bencana kekeringan akan terus diperkuat dan dioptimalkan.

Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendistribusikan air bersih kepada warga di Desa Sukahati, Citeureup, Kabupaten Bogor.
Rep: Shabrina Zakaria Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkab Bogor menyiagakan 18 armada tangki pengangkut air, untuk mendistribusikan air bersih secara rutin ke wilayah yang terdampak kekeringan. Mengingat kemarau panjang diprediksi akan berlangsung hingga akhir September 2023.

Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor Burhanudin, menyebutkan 18 unit armada tangki air bersih terdiri dari 10 unit tangki dari Pemadam Kebakaran, empat unit dari BPBD, tiga unit dari PDAM, dan satu unit dari PMI. Belasan armada tersebut diturunkan untuk mendistribusikan air bersih ke 89 Desa dari 26 Kecamatan terdampak kekeringan di Kabupaten Bogor. 

“Insya Allah mulai Selasa (29/8/2023) kita akan turunkan 17 kendaraan tangki air bersih untuk mengirim air bersih ke Desa yang membutuhkan air bersih, baik dari BPBD, Damkar, PDAM dan PMI. Hari ini kita mulai susun jadwal pengirimannya, agar bisa kita kirim rutin setiap hari,” kata Burhanudin, Senin (28/8/20323).

Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Asep Sulaeman, mengatakan operasi tanggap bencana kekeringan akan terus diperkuat dan dioptimalkan. Agar kekeringan akibat dampak kemarau ini tidak meluas di Kabupaten Bogor. 

Sebab, kata dia, informasi dari BMKG musim penghujan diprediksi akan terjadi pada Oktober 2023 nanti. Artinya hingga September 2023 prediksi masih dalam kondisi kemarau.

“Operasi darurat kekeringan ini terus kita perkuat, mulai dari deteksi dini, optimalisasi pendistribusian air bersih rutin tiap hari dilakukan, dan pencegahan untuk  mengantisipasi meluasnya dampak bencana kekeringan,” jelasnya.

 

 
Berita Terpopuler