Islamofobia di Sekolah India, Video Guru Minta Murid Tampar Siswa Muslim Picu Kemarahan

Menurut sang ayah, insiden itu akibat kebencian yang disebarkan terhadap umat Islam.

EPA-EFE/PIYAL ADHIKARY
Guru memimpin kelas pada hari pertama sekolah setelah pelonggaran pembatasan COVID-19 di sekolah negeri di Kolkata, India, 16 November 2021.
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, UTTAR PRADESH -- sebuah video viral memperlihatkan seorang guru sekolah di India telah memperlakukan siswa Muslim berusia tujuh tahun dengan perlakuan yang merendahkan martabat di dalam kelas.

Dilansir di Aljazirah, guru tersebut meminta teman-teman sekelasnya untuk menampar dan mengusirnya karena agamanya.

Video yang muncul Jumat, (25/8/2023) menunjukkan Trapta Tyagi, guru di sekolah di negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh melontarkan pernyataan Islamofobia dengan mendorong siswa lain menampar teman sekelasnya lebih keras. Suara laki-laki di latar belakang terdengar setuju dengan guru.

“Saya telah menyatakan semua anak Muslim harus pergi,” terdengar ucapan Tyagi dalam video tersebut.

“Kamu benar, itu merusak pendidikan,” terdengar suara laki-laki yang berkata ketika korban berdiri di depan kelas, meratap dan ketakutan.

Baca Juga



Muslim berjumlah sekitar seperlima dari...

Muslim berjumlah sekitar seperlima dari 235 juta penduduk Uttar Pradesh.Orang tua anak berusia tujuh tahun, Mohammad Altamash, mengatakan insiden itu terjadi pada Kamis, (24/8/2023) di Sekolah Umum Neha di desa Kubbapur, 30 Km dari kota Muzaffarnagar.

“Kemarin anak saya pulang sambil menangis. Dia trauma. Ini bukan cara Anda memperlakukan anak-anak," kata Rubina, ibunya.

Rubina menambahkan, sang guru dikabarkan punya kebiasaan menyuruh murid menampar teman sekelasnya. Bahkan beberapa hari yang lalu, siswa lain dari keluarganya juga mengalami perlakuan serupa setelah ia gagal menghafal pelajaran.

Menurut ayahnya, Mohammad Irshad, gurunya meminta teman sekelasnya untuk menampar anaknya satu per satu.

“Guru membenarkan tindakannya dengan mengatakan anak saya tidak menghafal pelajaran. Anak saya pandai dalam pelajarannya. Kami gagal memahami mengapa guru memperlakukannya seperti ini. Sepertinya gurunya penuh kebencian,” ujar pria berusia 42 tahun itu.

Polisi di India telah meminta pengguna media sosial tidak membagikan video tersebut, sehingga mendorong banyak pengguna menghapusnya dari akun mereka. Seorang petugas polisi mengatakan kasus akan diajukan setelah mencatat pernyataan anak dan orang tuanya.

Irshad, seorang petani, mengatakan perlakuan buruk...

Irshad, seorang petani, mengatakan perlakuan buruk terhadap putranya adalah akibat dari kebencian yang disebarkan terhadap umat Islam di negara ini. Ini digambarkan oleh komentar guru yang terdengar dalam video tersebut.

Sekolah yang dimaksud memiliki siswa dari komunitas Hindu dan Muslim. Irshad mengatakan, meskipun gurunya menerima kesalahannya dan meminta maaf atas perilakunya, dia akan memindahkan putranya ke sekolah lain.

“Dia bilang dia tidak akan memperlakukan muridnya dengan buruk lagi. Tetapi ini bukanlah lingkungan yang saya inginkan untuk anak saya mendapat pendidikan dan tumbuh besar," ujar Irsyad.

Ketika video tersebut menjadi viral, hal itu memicu kemarahan di media sosial. Banyak yang menyoroti meningkatnya Islamofobia di sekolah.

“Sebuah generasi tumbuh dalam masyarakat yang menormalisasi permusuhan dan kebencian,” Nazia Erum, penulis Mothering a Muslim.

Dia menyalahkan media dan keadaan politik atas meningkatnya kebencian di negara tersebut yang menurutnya bertujuan terus-menerus membuat populasi minoritas Muslim selalu mendapat sorotan negatif.

 
Berita Terpopuler