Peran Ayah Rossi, Kematian Simoncelli, Akademi, Hingga Para Murid Rossi Perkasa di MotoGP

VR46 adalah akademi bentukan Rossi sejak 2013 yang kini menjadi tim MotoGP.

EPA/Pasquale Bove
Legenda MotoGP Valentino Rossi memegangi motor almarhum Marco Simoncelli saat upacara pemakaman di Rimini, Italia, 27 Oktober 2011.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- VR46 Akademi jelas menjadi warisan nyata dari Valentino Rossi. Para pembalap asal Italia perlahan kembali naik takhta di MotoGP yang sebelumnya sempat dipimpin oleh deretan rider Spanyol.

Mungkin nama pun brand VR46 sudah tidak asing bagi pencinta kuda besi balap MotoGP. VR46 merupakan akademi yang dibentuk oleh Rossi sejak 2013.

Akan tetapi, lahirnya Akademi VR46 memiliki cerita yang cukup menarik pun heroik untuk diselami oleh para pengagum MotoGP pun the Doctor, julukan Rossi,.

Kelahiran Akademi VR46 berawal dari kegelisahan dan banyaknya pesaing MotoGP asal Spanyol. Perlahan, rider-rider Negeri Pasta mulai kehilangan pamor.

Bukti sahihnya juara dunia terakhir asal Italia yang berhasil menaklukkan kelas primer terjadi pada tahun 2009. Dominasi orang-orang Italia pun menghilang.

Rossi yang waktu itu masih aktif sebagai pembalap MotoGP lalu mengunjungi ranch atau ladang peternakan milik sang ayah, Graziano Rossi, pada musim gugur 2010 silam.

Ketika itu, Rossi tidak sendiri. Ia menyambangi tempat latihan sang ayah bersama sahabat karibnya, mendiang Marco Simoncelli serta Mattia Pasini.

Mereka lantas merancang tata letak secara bertahap dengan 13 tikungan sepanjang 2,4 kilometer dari sirkuit untuk melatih 'sideways skills'.

Simoncelli yang juga jadi penyemangat Rossi mendirikan 'sirkuit bermain' VR46, meminta untuk mengajarkannya berlatih stamina dan skill selama duduk di atas kuda besi.

Baca Juga

Nahas Rossi terpaksa kehilangan Simoncelli setelah sang rider mengalami kecelakaan hebat di MotoGP Sepang, Malaysia 2011. Meski demikian, Rossi ingin terus mengenang dan menghormati Super Sic dengan mengerjakan ranch VR46 lebih hebat.

"Hidup bisa kejam dan sungguh luar biasa apa yang bisa diberikan takdir kepadamu," kata Rossi menjelaskan beberapa waktu lalu, dikutip pada Jumat (4/8/2023).

Alhasil pembangunan VR46 Motor Ranch diikuti dengan pendirian Akademi VR46. Pasalnya, Rossi tidak senang MotoGP dikuasai oleh pembalap yang bukan asal Italia.

Dengan membina bakat-bakat muda asli Italia untuk terus unjuk kebolehan. Kini Rossi tengah menuai apa yang ia pupuk dari beberapa tahun lalu.

Murid-murid Rossi di Akademi VR46 adalah Franco Morbidelli, Francesco Bagnaia, Marco Bezzecchi, Luca Marini, Lorenzo Baldassarri, Stefano Manzi, Andrea Migno, Nicolo Bulega, Niccolo Antonelli, dan Dennis Foggia.

"Akademi ini proyek terbaik yang kami punya. Kami senang menjalaninya."

Belum lama hilang dari ingatan bukti sukses proyek Akademi VR46 yakni keberhasilan Pecco Bagnaia menjuarai gelar MotoGP 2022.

Sedangkan Franco Morbidelli sudah lebih dulu mengecap manis juara dunia Moto2 pada musim 2017. Pun, Marco Bezzechi yang menjuarai Moto3 musim 2018.

 
Berita Terpopuler