Ali Khamenei: Tak Ada Agama yang Lebih Bela Hak Perempuan Kecuali Islam    

Islam menghormati hak-hak perempuan dan memuliakannya

EPA/SHAMSHAHRIN SHAMSUDIN
Ilustrasi Muslimah. Islam menghormati hak-hak perempuan dan memuliakannya
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, TEHRAN – Bagi siapapun yang menghormati dan mematuhi, maka ia akan menemukan jika aturan Islam adalah cara terbaik untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan. 

Baca Juga

Tidak ada agama atau budaya lain yang membela kepribadian dan hak perempuan sebanyak Islam.

Para penentang Islam memiliki sejarah kekerasan terhadap perempuan yang memalukan dan hitam. Hari ini mereka meningkatkan kekerasan ini dengan judul yang berbeda, menuduh Islam mendiskriminasi perempuan.

Di negara-negara yang tampaknya beradab dan maju, kekerasan terhadap perempuan meningkat dari hari ke hari. 

Dengan periklanan dan perubahan budaya masyarakat, perempuan diturunkan dari posisinya yang tinggi dan diperkenalkan sebagai komoditas seksual di masyarakat.

Sebagai agama samawi yang terakhir dan paling sempurna, Islam menawarkan ajaran-ajaran yang komprehensif dan indah kepada masyarakat. 

Jika hal ini diikuti dengan baik, maka akan dengan mudah membawa manusia pada posisinya yang sebenarnya.

Pada saat wanita tidak memiliki status sosial yang paling rendah sekalipun dan diperjualbelikan sebagai komoditas seksual di seluruh dunia, Islam menjunjung tinggi posisi wanita sehingga memberinya gelar tanda amanah Tuhan atau God's trust.

Selama Zaman Kebodohan (Jahiliyah), konsep Islam yang merujuk pada periode waktu dan keadaan di Arab sebelum kedatangan Islam pada 610 M, wanita terjebak dalam kemalangan yang paling memalukan dan mengalami bencana yang paling sulit.

Di negeri itu, memiliki anak perempuan dianggap sebagai penghinaan dan anak perempuan dikubur hidup-hidup. 

Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun

 

Islam pun muncul, yang Nabinya bahkan mencium tangan putrinya dan mengatakan memiliki anak perempuan adalah karena keberuntungan dan kebaikan sang ibu.  

يَتَوَارَىٰ مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ ۚ أَيُمْسِكُهُ عَلَىٰ هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ

“Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.” (QS an-Nahl ayat 59). 

Di dunia sekarang ini, kekerasan dan perilaku buruk terhadap perempuan sudah menjadi hal yang biasa.  Namun, Islam tetap menjadikan cinta kepada wanita sebagai kriteria keimanan. 

Untuk mencegah kekerasan terhadap wanita, ajaran Islam mengatakan bahwa jika seorang wanita dianiaya, Allah SWT akan menghukum pelakunya tujuh puluh kali pada hari kiamat. 

Ideologi saat ini, dalam beberapa dekade terakhir di masyarakat non-Islam, telah berdampak sangat negatif terhadap peran perempuan sebagai ibu sehingga, penghormatan terhadap martabat ibu telah menurun dalam budaya mereka. 

Padahal, Islam sangat menjunjung tinggi kedudukan ibu dan menganggapnya suci. Islam bahkan mengatakan surga abadi yang diharapkan dan diinginkan banyak orang ada di bawah telapak kaki ibu.

Menurut ajaran Islam, kedudukan seorang ibu begitu tinggi sehingga tidak ada kedudukan lain yang dapat dibandingkan dengannya. 

Sementara, pada masyarakat non-Islam penghormatan terhadap ibu telah terpinggirkan dan durhaka kepada ibu sudah menjadi kebiasaan.

Pemimpin Revolusi Islam, Ayatollah Seyyed Ali Khamenei, dalam salah satu pidatonya menyatakan jika ingin pandangan masyarakat terhadap masalah perempuan menjadi sehat, masuk akal dan tepat, syarat pertama adalah harus benar-benar menjernihkan pikiran dari pernyataan orang barat tentang wanita. 

Hal ini termasuk tentang pekerjaan mereka, manajemen dan kesetaraan seksual. Tidak ada perbedaan antara pria dan wanita dalam banyak hal.

"Islam memandang laki-laki dan perempuan sebagai manusia. Tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam hal kemanusiaan, posisi spiritual. Banyak bakat intelektual dan ilmiah yang mereka miliki.  Mereka (perempuan) memiliki dua cetakan yang berbeda, yang mana setiap cetakan ini dibentuk untuk tugas tertentu," ucap dia pada 19 April 2014 lalu, dikutip di Tehran Times, Senin (31/7/2023).

Tidak ada agama, aliran pemikiran atau budaya lain yang memiliki perintah untuk menghormati hak-hak istri seperti halnya Islam. 

Di dunia di mana wanita menjadi sasaran kekerasan dan perilaku buruk suaminya, Islam bahkan melarang tamparan di wajah istri sebagai hukuman oleh suaminya dan bersumpah hukuman 70 kali lebih berat untuk suaminya di Hari Kebangkitan.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.” (QS an-Nisa ayat 1).    

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

Ajaran Islam menunjukkan seorang laki-laki harus mengungkapkan cintanya kepada istrinya. Islam juga mengatakan Allah SWT menganggap pemenuhan kebutuhan istri oleh suaminya merupakan bentuk Jihad baginya.

Tidak ada agama atau budaya lain yang membela kepribadian dan hak perempuan sebanyak Islam.  Memperhatikan aturan Islam adalah cara terbaik untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan.

Khamenei pernah berkata, jika mengadopsi pandangan yang komprehensif, dapat dilihat tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan. 

Keistimewaan-keistimewaan tertentu telah diberikan kepada wanita dan keistimewaan lainnya diberikan kepada laki-laki. Ini didasarkan sifat alami mereka yang telah Allah SWT berikan kepada mereka.

"Allah Ta'ala telah memberikan karakteristik tertentu pada setiap jenis kelamin. Setiap jenis kelamin mendapat manfaat dari kualitas tertentu yang luar biasa," lanjut dia.

Oleh karena itu, setiap manusia tidak memiliki perbedaan dalam hal kualitas manusia. Mereka tidak memiliki perbedaan dalam hal keistimewaan yang diberikan Allah SWTA kepada umat manusia seperti hak asasi manusia, hak sosial, nilai-nilai spiritual dan kesempurnaan spiritual.

 

Sumber: tehrantimes 

 

 
Berita Terpopuler