Survei: Prabowo Kantongi Elektabilitas 40,5 Persen

Prabowo berpotensi mengantongi elektabilitas tertinggi dalam pilpres 2024.

dok. Laily Rachev - Biro Pers
Presiden Jokowi didampingi Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saat mengunjungi Pasar Bululawang di Kabupaten Malang, Senin (24/7/2023).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Lembaga Survei Nusantara (LSN) menyelenggarakan survei politik periode Juli 2023. Hasilnya, mayoritas responden memilih Prabowo Subianto sebagai calon presiden dengan elektabilitas tertinggi. Ketua Umum Gerindra itu mengantongi 40,5 persen.

Baca Juga

Sementara, posisi kedua diduduki Ganjar Pranowo dengan 30,8 persen dan Anies Baswedan dengan 22,4 persen.

“Saat LSN membuat simulasi Pilpres hanya diikuti tiga kandidat, Prabowo semakin menguat dengan elektabilitas 40,5 persen. Sementara Ganjar hanya didukung 30,8 persen dan Anies 22,4 persen,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Gema Nusantara Bakry, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (27/7/2023). 

Selain unggul dari tingkat elektabilitas secara personal, dalam format pertanyaan terbuka, Prabowo selalu berada di urutan teratas. Menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi itu selalu unggul dari Ganjar dan Anies. “Prabowo Subianto selalu leading atas Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan,” ujar Gema. 

“Ketika LSN mengajukan pertanyaan secara terbuka (top of mind) siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres, sebanyak 28,5 persen secara spontan menyebut nama Prabowo,” katanya. 

Lebih lanjut, LSN juga mengajukan pertanyaan secara tertutup mengenai Capres yang akan dipilih oleh para responden. Hasilnya Prabowo tetap unggul dari Ganjar dan Anies. Prabowo sukses mengantongi elektabilitas 33,8 persen, diikuti Ganjar 20,2 persen dan Anies yang hanya mengantongi elektabilitas 16,4 persen. 

Di sisi lain, Gema mengungkapkan menguatnya tingkat elektabilitas yang dimiliki Prabowo saat ini tidak lain karena adanya sinyal dukungan dari Presiden Jokowi. Ia menuturkan, Presiden Jokowi disebut total dalam mendukung Prabowo untuk maju sebagai Capres 2024. 

“Salah satu faktor penyebab mengapa tren elektabilitas Prabowo Subianto semakin menguat sementara Ganjar Pranowo cenderung melemah adalah faktor endorsement Presiden Jokowi,” katanya.

Sikap PAN

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto menanggapi pernyataan elite Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang memberikan jaminan peningkatan suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur jika Prabowo Subianto menggandeng Abdul Muhaimin Iskandar. Adapun Yandri juga mengatakan bahwa Menteri BUMN Erick Thohir juga adalah sosok yang dapat meningkatkan suara Prabowo pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Ia sendiri mengeklaim, Erick memiliki basis suara yang besar di Sumatra dan sejumlah provinsi di Jawa. Elektabilitas dan tingkat keterkenalannya di publik juga sangat tinggi dibanding nama-nama lainnya.

"Kalau Erick Thohir InsyaAllah (peningkatan suara) dari seluruh Indonesia. Karena survei itu kan dari seluruh Indonesia respondennya itu kan bukan hanya Jawa Tengah, Jawa Timur," ujar Yandri saat ditemui di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Ia juga menilai adanya kode keras dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memasangkan Prabowo dengan Erick.

Sinyal Jokowi

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani menanggapi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang berada satu mobil dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Ibu Negara Iriana. Ia memandang, itu merupakan bentuk dukungan Jokowi terhadap kinerja Prabowo dan Erick di Kabinet Indonesia Maju.

Pihaknya mempersilakan publik untuk menafsirkan dan mengartikan Kehadiran Jokowi di Jawa Timur ditemani Prabowo dan Erick Thohir. "Bisa bertafsir macam-macam, bisa seperti itu (Jokowi mendukung pasangan Prabowo-Erick), bisa terserah yang menafsirkan," ujar Muzani.

 
Berita Terpopuler