Bertemu Prabowo, Budiman Sudjatmiko Ngaku Realistis, Pragmatis, dan Faktual

Budiman tak menampik Prabowo sosok kuat suksesor Presiden Jokowi.

ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) bersama Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko (kanan) melambaikan tangan saat melakukan pertemuan di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023). Prabowo Subianto menerima kunjungan Budiman Sudjatmiko dalam rangka silaturahmi dan diskusi kebangsaan.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko blak-blakan terkait keputusannya bertemu dengan calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Menurut Budiman, dalam proses politik ada persepsi dan survei. 

Baca Juga

"Muncul nama beliau ini cukup impresif. Ok ini orang, pernah berhadapan dengan saya, tapi orang ini dilegitimasi oleh pimpnanan partai Megawati dan Jokowi, dan secara perform poltiknya terjaga, pikirannya juga menarik. I try to find out," ujar Budiman dalam podcast bersama Akhmad Sahal yang diunggah, Jumat (21/7/2022). 

Menurutnya, sebagai manusia politik harus realistis melihat fakta apa adanya. Budiman tidak ingin mementum penguatan Prabowo dibiarkan tanpa ia tahu.  

"Saya ingin tahu apakah kekuatan kuantitatif dan kualitatif yang dimiliki Prabowo ini akan baik untuk indonesia. Waktu sudah dekat. dan dia jadi calon kuat suksesor Jokowi," katanya.  

Sebagai manuasi politik ia bersikap realistsi, pragamtais, dan faktual serta tak mau menipu diri sendiri.  "Saya lebih baik dekati fakta itu, Prabowo itu fakta poltik. Ya sudah saya beranikan diri," katanya. 

Pun di tengah risiko teguran PDIP, Budiman mengaku sudah menghitung semua. 

 

Baca tulisan pada halaman berikutnya.. 

Kedua masih dari Nezar, tutur Budiman, suatu saat Prabowo bilang telah 'banyak belajar dari kalian'. "Kita banyak belajar dari kalian," kata Budiman menirukan ucapan Prabowo kepada Nezar. 

Artinya, lanjut Budiman, terjadinya banyak proses dialog dan internalisasi yang bilang tujuan anak-anak mudah tersebut baik. "Tentu saja ada kasus Tim Mawar, tapi sudah sudah dihukum. Pun soal rekomendasi DPR sudah sepi, dan muncul lagi jelang pemilu, sepi lagi," ujarnya. 

Dari sisi politik terkini, sosok Prabowo juga sudah tidak masalah. Bahkan Budiman mengaku menjadi ketua koordinator badan saksi nasional ketika Prabowo berpasangan dengan Megawati pada 2009. 

"Di lain pihak memang saya bertentangan juga dalam kontestasi politik 2014-2019 saya dukung Jokowi, tapi kemudian beliau masuk dalam kementerian Jokowi," ujarnya  

Budiman menilai Megawati dan Jokowi telah memvalidasi sosok Prabowo Subianto. 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan memanggil Budiman Sudjatmiko. Pemanggilan tersebut untuk mengklarifikasi pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

"Karena bagaimana pun partai sudah mengumumkan resmi calon, kok kader-kader partai masih coba lagi main akrobat sana-sini dengan berbagai argumentasi," ujar Ketua Bidang Kehormatan PDIP, Komarudin Watubun saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).

 

 

 

Terkait segala keputusan partai, ia meminta seluruh kader PDIP untuk mematuhinya. Termasuk dalam hal berorganisasi yang seharusnya sangat dimengerti oleh Budiman.

 
Berita Terpopuler