Mahasiswa UMY Diduga Jadi Korban Mutilasi, Ini Kata Pihak Kampus

Redho terlihat terakhir kali di warung makan burjo moteker

Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)
Rep: Idealisa Masyarafina Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kasus mutilasi di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman, diduga terkait dengan seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sejak Selasa (11/7/2023) lalu.

Baca Juga

Dalam kasus tersebut kepolisian mengungkap inisial adalah R.  Dari Kartu Tanda Penduduk (KTP), R merupakan warga Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung. Inisial itu sama dengan mahasiswa Fakultas Hukum UMY yang hilang yakni atas nama Redho Tri Agustian (20 tahun) dan juga berasal dari Pangkal Pinang.

Pihak Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengaku belum mendapatkan kepastian mengenai kebenaran hal tersebut dari pihak kepolisian.

"Untuk kepastiannya, kami masih menunggu informasi resmi dari kepolisian. Kami belum mendapatkan info ataupun dihubungi sehingga kami masih menunggu informasi secara resmi," ujar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan AIK UMY, Faris Al-Fadhat kepada Republika, Senin (17/7/23).

Ia menambahkan, pihak kampus baru mengetahui mengenai status mahasiswa dan inisial korban melalui konferensi pers Polda DIY. Pihak kampus pun belum mau menduga-duga akan kebenaran di balik menghilangnya mahasiswa mereka. "Kami tidak ingin mendahului dan tetap menghormati tugas pihak kepolisian," katanya.

Menurut Kasi Humas Polres Bantul, Iptu I Nengah Jeffry Prana Widnyana, mahasiswa yang dilaporkan hilang tersebut dilaporkan ke Polsek Kasihan, Bantul pada Kamis (13/7/2023) lalu karena tidak bisa dihubungi keluarga sejak Selasa (11/7/2023).

"Memang laporan orang hilang ada, dilaporkan ke Polsek Kasihan pada Kamis (13/7/23) lalu," ujar Iptu Jeffry saat dikonfirmasi Republika, Senin (17/7/23).

Iptu Jeffry menjelaskan, Redho dilaporkan hilang oleh tantenya pada Kamis (13/7/23) pukul 12.30 WIB ke Polsek Kasihan, setelah tidak bisa dihubungi sejak Selasa (11/7/23) oleh orang tua korban. Mahasiswa yang tinggal di Kos Azka di Tamantirto, Kasihan, Bantul ini terakhir dilihat oleh seorang saksi, teman kosnya, di warung makan burjo moteker yang tidak jauh dari tempat kos.

Pada saat itu, korban hanya memesan nasi lauk kemudian dibungkus dan buru-buru pergi. Namun, saksi tidak tahu yang bersangkutan pergi ke arah mana.

Kemudian, saksi kedua yang merupakan teman kuliah korban melihat CCTV kos Azka dan dari situ diketahui pada Selasa (11/7/23) sekitar pukul 00.02 WIB, Redho terlihat keluar kos dengan menggunakan pakaian sweater warna hijau dan celana pendek warna hitam.

"Dari rekaman CCTV tersebut setelah saudara Redho keluar kos tidak pernah kembali lagi ke kos Azka. Pada saat itu saudara Redho keluar kos hanya berjalan kaki, tidak menggunakan sarana apapun pergi ke arah utara," jelas Jeffry.

Sementara itu, menurut Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko dalam konferensi pers pada Ahad (16/7/23), pihaknya telah berkomunikasi dengan Polsek Kasihan untuk mencocokan informasi mengenai orang hilang tersebut apakah terkait dengan kasus mutilasi.

"Jadi kebetulan sama ada laporan kehilangan di Polsek Kasihan, kemudian kita berkomunikasi dengan polsek, kita cocokkan potongan - potongan tubuh tersebut," kata Tri Panungko.

Meski tidak mengakui secara spesifik, namun dalam konferensi pers diungkapkan bahwa korban merupakan mahasiswa perguruan tinggis swasta di Yogyakarta, memiliki inisial R, dan berasal dari Pangkal Pinang. 

 

 

 
Berita Terpopuler