FDA Diminta Selidiki Minuman Energi Logan Paul, Kadar Kafeinnya Setara Setengah Lusin Coke

Minuman energi Logan Paul populer di kalangan anak-anak AS.

EPA-EFE/NINA PROMMER
Youtuber Logan Paul membuat minuman energi Prime yang menjadi populer di kalangan anak-anak.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Minuman energi yang populer di kalangan anak-anak mendapat pengawasan dari anggota parlemen dan pakar kesehatan Amerika Serikat karena tingkat kafeinnya yang berpotensi berbahaya. Senator Charles Schumer meminta Food and Drug Administration (FDA) untuk menyelidiki merek minuman yang dibuat oleh bintang Youtube Logan Paul dan KSI, Prime.

Minuman itu telah menjadi semacam obsesi di antara legiun pengikut muda influencer tersebut. "Salah satu simbol status terpanas musim panas untuk anak-anak bukanlah pakaian atau mainan, melainkan minuman," kata Schumer, dilansir Associated Press, Kamis (13/7/2023).

Namun, Schumer mengatakan minuman yang sedang tren di kalangan anak muda itu bisa menimbulkan masalah kesehatan serius. "Pembeli dan orang tua berhati-hatilah karena ini merupakan masalah kesehatan yang serius bagi anak-anak yang menjadi sasarannya," ujar Schumer.

Didukung oleh dua bintang Youtube yang paling terkenal, Prime langsung menjadi sensasi saat diluncurkan pada tahun lalu. Perilisannya memicu antrean panjang di toko grosir.

Baca Juga

Mengiklankan dirinya sebagai nol gula dan vegan, minuman kaleng berwarna neon itu merupakan salah satu minuman berenergi dengan kadar kafein yang semakin meningkat. Dalam kasus Prime, 200 miligram per 340 gram, setara dengan sekitar setengah lusin kaleng Coke atau hampir dua Red Bull.

Kandungan yang tinggi itu mendorong larangan dari beberapa sekolah di Inggris dan Australia, di mana beberapa dokter anak memperingatkan kemungkinan efek kesehatan pada anak kecil, seperti masalah jantung, kecemasan, dan pencernaan. FDA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka sedang meninjau surat Schumer.

Perwakilan perusahaan mengatakan minuman energi mereka, yang dilengkapi dengan label peringatan, tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 18 tahun. Perusahaan menjelaskan minuman mereka mengandung tingkat kafein yang sebanding dengan pesaing lainnya.

"Sebagai merek, prioritas utama kami adalah keselamatan konsumen, jadi kami menyambut baik diskusi dengan FDA atau organisasi lain mengenai saran perubahan yang mereka rasa perlu untuk melindungi konsumen," kata juru bicara Alyx Sealy, dalam sebuah pernyataan.

Sealy juga mencatat perusahaan menjual minuman olahraga terpisah, PRIME Hydration, yang tidak mengandung kafein sama sekali. Namun dalam suratnya kepada FDA, Schumer mengklaim ada sedikit perbedaan mencolok dalam pemasaran daring kedua minuman tersebut, yang membuat banyak orang tua percaya bahwa mereka membeli jus untuk anak-anak mereka.

“Pencarian sederhana di media sosial untuk Prime menghasilkan jumlah konten bersponsor yang menarik perhatian, yaitu iklan. Konten ini dan klaim yang dibuat harus diselidiki, bersama dengan bahan dan kandungan kafein dalam minuman energi Prime,” ujar Schumer.

 
Berita Terpopuler