Dewan Partai Golkar Minta Airlangga Segera Deklarasikan Diri Sebagai Capres

Deklarasi Airlangga sebagai capres diharapkan selambat-lambatnya Agustus 2023.

dok golkar
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto diminta Dewan Pakar Golkar segera mendeklarasikan diri sebagai capres. (ilustrasi)
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Pakar Partai Golkar mengusulkan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto segera mendeklarasikan diri sebagai calon presiden (capres) 2024. Usulan itu sebagai salah satu dari tiga rekomendasi hasil rapat pleno Dewan Pakar Golkar yang digelar pada Ahad (9/7/2023).

Baca Juga

"Saudara Airlangga Hartarto mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari Partai Golkar, dan sekaligus menentukan pasangan cawapresnya sesegera mungkin," tertulis dalam surat rekomendasi yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Agung Laksono, dikutip Selasa (11/7/2023). 

"Dengan batas waktu selambatnya sebelum bulan Agustus 2023 berakhir," sambungnya. 

Dewan Pakar Partai Golkar juga merekomendasikan untuk membentuk poros baru di luar koalisi yang saat ini sudah terbangun. Di mana akan menjadi kendaraan politik partai berlambang pohon beringin itu. 

"Poros baru ini akan membangkitkan moril seluruh caleg Partai Golkar sebagai pejuang- pejuang partai di garis depan dalam menuju kemenangan pileg Partai Golkar dalam Pemilu 2024," tertulis dalam surat rekomendasi Dewan Pakar Partai Golkar. 

Sebelum rekomendasi-rekomendasi tersebut tertulis, usulan tersebut diberikan semata mata demi menegakkan wibawa dan penyelamatan Partai Golkar. "Dan perjuangan membesarkan Partai Golkar, khususnya dalam upaya meraih kemenangan Partai Golkar dalam Pemilu 2024," tertulis dalam surat tersebut. 

 

Partai Golkar masih mendorong ketua umumnya, yakni Airlangga Hartarto menjadi capres pada Pilpres 2024. Hal tersebut merupakan keputusan musyawarah nasional (Munas) pada 2019, yang dikuatkan lagi lewat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada 2021.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung menjelaskan bahwa hal yang berkaitan dengan Pilpres termaktub dalam dua pasal hasil Munas. Pasal pertama adalah menegaskan bahwa Partai Golkar harus mengikuti Pilpres 2024, baik sebagai capres atau cawapres.

"Yang kedua, disebutkan di situ langkah strategis kemudian keputusan dan momentum itu diserahkan kepada ketua umum terpilih," ujar Doli di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Ahad (4/6/2023).

Saat itu, Airlangga terpilih menjadi ketua umum Partai Golkar dan seluruh kader mendorongnya agar maju sebagai capres. Dorongan tersebut hadir karena Menteri Koordinator Perekonomian itu adalah kader terbaik partai berlambang pohon beringin itu.

Di samping itu, Partai Golkar menjadi satu dari tiga partai politik yang memiliki suara yang besar hasil Pemilu 2019. Tentu hal tersebut menjadi modal penting bagi partainya dalam membentuk koalisi pengusung Airlangga.

"Partai Golkar ini partai yang menjadi pemenang kedua (Pemilu 2019), jadi cukup strategis. Kalau tidak, bisa disebut cukup seksi, Partai Golkar juga partai yang terbuka, partai yang bisa kerja sama dengan siapa saja," ujar Doli.

 

Koalisi Indonesia Bersatu - (infografis republika)

 
Berita Terpopuler