Aprindo Papua Sebut Pasar Ritel Alami Kenaikan Harga Ayam

Pemerintah diminta turun tangan agar kenaikan harga tidak berlar-larut.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Warga memilih daging ayam di salah satu lapak di pasar.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di Papua berharap ada program dari pemerintah guna menangani kenaikan harga daging ayam.

Baca Juga

Ketua Aprindo Papua Haris Manuputty mengatakan, kenaikan harga daging ayam kini terjadi diseluruh daerah di Indonesia. Untuk itu pihaknya berharap adanya solusi dari kenaikan tersebut.

"Harga daging ayam di pasar ritel modern mulai dari Rp 39 ribu per kg hingga Rp 42 ribu tergantung ukurannya. Harga sebelumnya Rp 36 ribu hingga Rp 40 ribu," kata dia.

Menurut Haris, kenaikan harga ayam seperti ini merupakan hal yang biasa usai pelaksanaan hari raya keagamaan. Meski mengalami kenaikan tapi stok bisa dikatakan cukup untuk kebutuhan bagi masyarakat di Papua.

Dia menjelaskan, ayam yang ada berasal dari Surabaya sehingga dampak kenaikan harga juga ikut dirasakan di Papua. Untuk itu perlu ada kerja sama antara pemerintah Papua, Jawa Timur dan peternak untuk mengatasi dampak tersebut.

"Karena harga naik, daya beli menurun, sehingga perlu ada program bersama, agar hal ini tidak terjadi berlarut-larut," kata dia.

Sementara itu, salah satu warga Kota Jayapura, Hasnia, mengatakan pihaknya berharap harga ayam bisa kembali normal, karena harga daging ayam kali ini cukup terbilang mahal. "Anak-anak saya suka sekali dengan ayam, setidaknya harus membeli ayam dua pekan sekali," kata dia.

 

 
Berita Terpopuler