Erdogan: Ukraina Pantas Menjadi Anggota NATO

Zelenskyy kembali membujuk NATO agar menerbitkan undangan keanggotaan untuk Ukraina.

AP/Ukrainian Presidential Press Off
Dalam foto ini disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kanan) dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara, selama pertemuan mereka di Kyiv, Ukraina, Kamis, 3 Februari 2022.
Rep: Kamran Dikarma Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan dukungan bagi Ukraina untuk bergabung dengan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Hal itu disampaikan setelah Erdogan menerima kunjungan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Ankara, Sabtu (8/7/2023).

Baca Juga

“Tidak ada keraguan bahwa Ukraina pantas menjadi anggota NATO,” kata Erdogan dalam konferensi pers bersama Zelensky.

Pada kesempatan itu, Erdogan pun menyampaikan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berencana mengunjungi Turki pada Agustus mendatang. Erdogan menambahkan bahwa saat ini negaranya juga masih terus berusaha memperpanjang masa aktif kesepakatan koridor gandum Laut Hitam atau Black Sea Grain Inititive (BSGI) yang akan berakhir pada 17 Juli 2023.

“Kami melanjutkan pekerjaan kami pada masalah koridor biji-bijian. Kami sedang bekerja untuk melihat berapa lama kami dapat memperpanjangnya setelah 17 Juli,” kata Erdogan.

Sebelumnya Volodymyr Zelensky kembali membujuk NATO agar menerbitkan undangan keanggotaan untuk negaranya. "Yang diperlukan hanyalah undangan. Kami memahami bahwa mungkin ada kesulitan dengan kata-kata ini atau itu untuk mendapatkan dukungan bersama dari semua mitra dari aliansi (NATO). Namun, saya yakin ini adalah momen yang tepat, kesempatan besar untuk menunjukkan keberanian dan kekuatan seluruh aliansi," kata Zelensky dalam konferensi pers bersama Presiden Republik Ceko Petr Pavel di Praha pada Kamis (6/7/2023) malam, dikutip Anadolu Agency.

Menurut pernyataan dari Kantor Kepresidenan Ukraina, saat ini Zelensky sedang menunggu sinyal konkret mengenai undangan untuk bergabung dengan NATO. Sementara itu Petr Pavel mengatakan, aspirasi Ukraina untuk bergabung dengan NATO dan Uni Eropa harus didukung.

"Kami akan melakukan segalanya untuk ini. Kami akan mencoba untuk memastikan bahwa proses negosiasi diluncurkan pada akhir tahun ini dan dengan jelas dinyatakan bahwa Eropa akan mendukung Ukraina di masa depan," ujar Pavel.

Pavel meyakinkan Zelensky bahwa Ceko akan terus mendukungnya dalam hal ini. Sementara itu, bulan lalu Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg telah mengatakan bahwa NATO tidak memiliki rencana menerbitkan undangan resmi untuk keanggotaan Ukraina di aliansi tersebut.

“Kami tidak membahas masalah undangan resmi. Apa yang kami diskusikan adalah bagaimana membawa Ukraina lebih dekat ke NATO dan ada konsultasi yang sedang berlangsung dan saya tidak dalam posisi mendahului hasil dari konsultasi tersebut,” kata Stoltenberg dalam konferensi pers bersama Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin, 19 Juni 2023 lalu.

Stoltenberg pun mengisyaratkan bahwa prospek keanggotaan Ukraina tidak akan dibahas pada KTT NATO di Vilnius, Lithuania, yang diagendakan digelar akhir Juli. “KTT Vilnius pada bulan Juli akan menetapkan visi untuk masa depan Ukraina sebagai anggota keluarga Euro-Atlantik yang demokratis dan independen,” ucapnya.

 
Berita Terpopuler