Bau Badan Tercium Mirip Aseton, Amonia, atau Pengap Busuk, Tiga Penyakit Ini Penyebabnya

Bau keringat dapat mencerminkan kondisi kesehatan seseorang.

www.freepik.com
Berkeringat (Ilustrasi). Bau keringat dapat menandakan kondisi kesehatan seseorang.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkeringat adalah cara tubuh untuk mengatur suhu badan. Berjalan-jalan di bawah sinar matahari, misalnya, dapat membuat Anda berkeringat.

Namun, perubahan pada keringat bisa menandakan tiga masalah kesehatan yang serius. Dr Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy di Inggris Raya (UK) mengatakan, keringat normal tidak berbau apa pun. Sebagian besar keringat terdiri atas air garam, tetapi juga mengandung amonia, urea, dan etanol (alkohol) dengan kadar beragam.

Keringat diproduksi oleh kelenjar ekrin yang ditemukan di seluruh tubuh. Ketika  bercampur dengan bakteri di permukaan kulit, keringat akan berbau. Dokter Lee kemudian menjelaskan bahwa sangat penting untuk memperhatikan setiap perubahan bau badan Anda.

"Jika keringat Anda baunya berubah atau jika orang lain sampai mengomentarinya, Anda harus menanggapinya dengan serius," kata dr Lee, dilansir Express, Ahad (2/7/2023).

Ada beberapa bau keringat yang harus diperhatikan.

Baca Juga

Bau aseton
Keringat berbau aseton bisa jadi menandakan diabetes. Pasien dengan kondisi gula darah berisiko mengalami ketoasidosis diabetik (DKA) yang terjadi ketika insulin tidak cukup untuk memecah karbohidrat menjadi energi.

Tubuh kemudian dipaksa untuk membakar lemak, sebagai gantinya memproduksi keton. Akibatnya, dr Lee menjelaskan, aseton menumpuk di aliran darah dan dilepaskan ke dalam keringat.

"Dalam ketoasidosis diabetik, aseton dilepaskan melalui napas dan keringat, mengeluarkan bau buah, seperti tetesan buah pir," ujar dr Lee.

Keringat amonia
Ditandai dengan bau yang kuat mirip dengan urine, keringat amonia bisa menjadi tanda gagal ginjal. Dokter Lee menyebutkan kebanyakan ekskresi nitrogen dari tubuh terjadi di ginjal.

"Saat ginjal gagal, ada penumpukan urea dan amonia di aliran darah, dan itu dikeluarkan melalui napas dan keringat. Gagal ginjal akut terkadang terjadi sangat tiba-tiba," kata dr Lee.

Keringat pengap busuk
Berkeringat berlebihan bukanlah hal yang aneh pada penyakit hati, karena kondisi penyakit menyebabkan tubuh menjadi terlalu panas. Namun, penyakit hati yang parah dapat memicu bau yang sangat tidak sedap seperti "telur busuk dan bawang putih".  

"Ini karena hati tidak dapat mengeluarkan belerang dan mengeluarkan dimetil sulfida melalui keringat," kata dr Lee.

Karena banyak dari masalah kesehatan ini dianggap darurat medis, dokter merekomendasikan menelepon nomor darurat untuk meminta nasihat jika Anda melihat perubahan mencolok pada keringat Anda yang disertai dengan gejala lain.

Selain itu, dr Lee merekomendasikan tip berikut untuk mereka yang mencoba mengatasi bau tak sedap:

- Mandi atau mandi dengan shower dua kali sehari.
- Gunakan sabun antibakteri, cuci bersih area selangkangan, genital, dan ketiak.
- Coba campurkan satu sendok teh hidrogen peroksida dengan 0,23 liter air (ini dapat digunakan di bawah ketiak untuk membunuh bakteri ketiak).
- Keringkan tubuh dengan handuk kering bersih.
- Gunakan antiperspiran kuat yang mengandung amonium klorida di bawah lengan Anda (ini juga harus berupa deodoran).
- Cukur bulu ketiak secara teratur.
- Kenakan pakaian bersih setiap hari, termasuk kaus kaki dan celana dalam yang bersih.
- Cuci pakaian olahraga yang basah oleh keringat setiap kali habis dipakai.
- Coba gunakan bubuk deodoran pada sepatu Anda.
- Hindari makanan pedas dan bawang putih karena senyawanya dilepaskan melalui keringat.

 
Berita Terpopuler