Tubuh Berkeringat Saat Tidur Malam, Sakit Apa?

Di samping faktor lingkungan, penyakit tertentu juga dapat membuat orang berkeringat.

Pixabay
Bangun tidur (ilustrasi). Berkeringat saat tidur dapat menjadi gejala penyakit.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkeringat merupakan fungsi alami tubuh untuk mengontrol suhu badan. Itulah sebabnya kita lebih banyak berkeringat saat panas.

Meskipun berkeringat biasa terjadi baik pada siang maupun malam hari selama bulan-bulan musim panas, ini bisa jadi menandakan sesuatu yang menyeramkan. Pakar tidur Andrea Strand dari Everynight Mattresses di Inggris menjelaskan ada alasan Anda berkeringat saat tidur dan cara mencegah serta mengobatinya.

Strand juga mengatakan bahwa berkeringat saat tidur adalah kejadian umum dan terjadi terutama karena dua alasan. Pertama, lingkungan Anda.

Baca Juga

Memakai selimut tebal atau mengenakan piama berbahan panas sering kali dapat menyebabkan orang terbangun di tengah malam dengan tubuh berkeringat. Alasan kedua adalah masalah medis yang mendasarinya.

"Mayo Clinic telah membuat daftar banyak faktor yang dapat menyebabkan keringat malam yang tidak diinginkan, termasuk gangguan hormon, sleep apnea, kecemasan, dan infeksi virus," ujar Strand, dilansir laman Express, Kamis (15/6/2023).

Strand mengingatkan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda sampai kelelahan di siang hari gara-gara kurang tidur malam karena keringetan.

"Jika Anda berkeringat secara konsisten selama dua pekan atau lebih tanpa tanda-tanda membaik, saat itulah Anda harus mempertimbangkan untuk mencari bantuan profesional," katanya.

Menurut Mayo Clinic di Amerika Serikat, beberapa penyebab medis keringat malam antara lain gangguan penggunaan alkohol dan/atau zat, gangguan kecemasan, gangguan autoimun, endokarditis (infeksi pada lapisan dalam jantung), HIV/AIDS, dan limfoma hodgkin dan non-hodgkin, hipertiroidisme (tiroid yang terlalu aktif). Leukemia, myelofibrosis (gangguan sumsum tulang), gangguan tidur (seperti apnea tidur obstruktif), strok, dan TBC juga bisa membuat orang berkeringat saat tidur malam.

"Konsultasikan dengan dokter Anda atau profesional perawatan kesehatan lainnya untuk diagnosis yang akurat," ujar Mayo Clinic.

Meski begitu, ada cara mencegah keringat malam jika ini terkait dengan kondisi medis. Menurut Strand, hal pertama adalah hindari makan besar setidaknya dua sampai tiga jam sebelum tidur.

"Ini berarti sistem pencernaan Anda tidak akan berfungsi setelah Anda tertidur, sehingga tubuh Anda lebih banyak beristirahat," kata Strand.

Kedua, hindari makanan pedas dan kafein di malam hari. Ini juga bisa menjadi cara yang bagus untuk mengatasi keringat di malam hari.

Strand mengungkapkan kafein adalah stimulan dan dapat meningkatkan detak jantung, menyebabkan peningkatan tekanan darah yang dapat mengaktifkan kelenjar keringat. Ketiga, kendalikan tingkat stres Anda.

"Entah karena mimpi buruk yang berulang atau kecemasan umum, stres adalah masalah hormonal yang dapat menyebabkan keringat," ujarnya.

Cara yang bagus untuk mengurangi stres dan menenangkan pikiran ialah dengan melakukan aktivitas seperti yoga dan meditasi sebelum tidur. Namun, jika stres berlanjut, carilah bantuan profesional.

 
Berita Terpopuler