36 Juta Orang Eropa Didera Long Covid, WHO: Kondisi Kompleks yang Belum Banyak Diketahui

Sebanyak 36 juta orang di Eropa didera gejala long Covid.

Pixabay
Perempuan menutup wajahnya ketika mencoba mengingat sesuatu (Ilustrasi). Kesulitan berkonsentrasi termasuk salah satu gejala long Covid.
Rep: Kamran Dikarma Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, sejak pandemi merebak pada 2020, hampir 36 juta orang di Eropa mengidap gejala long Covid. Artinya, meski pasien sudah dinyatakan sembuh atau negatif Covid-19, efek dari penyakit tersebut masih dirasakan dalam jangka waktu relatif panjang.

"Long Covid tetap menjadi kondisi kompleks yang masih sangat sedikit kita ketahui," kata Direktur WHO untuk Eropa Hans Kluge saat memberikan keterangan pers di Kopenhagen, Denmark, Selasa (27/6/2023).

Long Covid adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perkembangan gejala baru, beberapa bulan setelah infeksi Covid-19 awal. Gejala berlangsung setidaknya selama delapan pekan atau lebih dan dapat menyerang siapa saja yang terpapar virus SARS-Cov-2, tanpa memandang usia atau tingkat keparahan gejala aslinya.

Gejala long Covid biasanya meliputi sesak napas, mudah lelah, batuk, nyeri sendi, kesulitan berkonsentrasi, demam, diare, perubahan siklus menstruasi, dan lainnya. Hans Kluge menggambarkan long Covid sebagai titik buta mencolok dalam pengetahuan. Menurutnya, untuk memahami penyebab fenomena tersebut secara lebih akurat, masih banyak hal yang mesti dilakukan.

Baca Juga

Menurut WHO, saat ini Covid-19 masih berperan atas kematian lebih dari 1.000 orang di Eropa setiap pekannya. Jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi.

Brain fog usik penyintas Covid-19. - (Republika)

Hal itu karena banyak negara yang tidak lagi mendokumentasikan data kematian yang tepat. Kluge mengatakan, tanpa mengembangkan diagnosis dan bentuk pengobatan komprehensif, masyarakat tidak akan benar-benar pulih dari pandemi.

"Meskipun ini mungkin bukan (lagi) darurat kesehatan masyarakat global, tapi Covid-19 belum hilang," ujarnya.

Kluge mendesak pejabat kesehatan memastikan cakupan vaksinasi minimal 70 persen untuk kelompok rentan. Bulan lalu, WHO menyatakan bahwa Covid-19 bukan lagi darurat kesehatan global, namun itu tidak berarti bahwa pandemi telah berakhir.

 
Berita Terpopuler