Kala Ditanya Soal Al-Zaytun, Wakil Menteri Agama Pun Diam, Ada Apakah? 

Wamenag berjalan masuk ke dalam mobil tanpa memberikan jawaban.

Republika/Putra M. Akbar
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi menyampaikan sambutan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Selasa (4/4/2023). Kedutaan Besar Arab Saudi memberikan hadiah 100 ton kurma dari Raja Salman kepada Indonesia untuk dibagikan kepada orang yang membutuhkan, khususnya di bulan Ramadan yang penuh berkah.
Rep: Umar Mukhtar Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi tiba di kantor Kementerian Agama (Kemenag) RI di Jl MH Thamrin nomor 6, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada sekitar pukul 13.00 WIB, Selasa (20/6/2023).

Baca Juga

Kedatangannya untuk memberikan sambutan pada acara terjadwal yang di aula yang ada di dalam gedung tersebut. Dia keluar dari aula pada hampir pukul 15.00 WIB. Karena mengejar waktu agenda selanjutnya, Wamenag Zainut tidak sempat memberikan pernyataan pers ihwal acara yang baru saja dihadirinya.

Saat berjalan menuju mobil hitamnya, Republika menghampiri Wamenag dengan maksud untuk meminta tanggapan terkait persoalan Pesantren Al Zaytun yang mengakibatkan kegaduhan di tengah masyarakat.

Zainut menoleh dan berhenti berjalan setelah mendengar permohonan izin untuk meminta tanggapan soal isu yang sedang berkembang. Republika belum menyampaikan pertanyaan. Lalu dia bertanya, "Soal apa?"

Dijawablah bahwa persoalan yang hendak dimintai tanggapan ini adalah menyangkut Pesantren Al-Zaytun. Bibirnya tampak terbuka sedikit. Memunculkan kesan ia hendak mau menyampaikan sesuatu untuk menanggapi persoalan Al-Zaytun.

Namun, pria yang mengenakan kopiah hitam dan berkaca mata itu merapatkan kembali bibirnya, lalu melangkahkan kakinya, menuju mobil melalui pintu kiri yang telah terbuka siap mengantar dirinya.

Meski telah diminta untuk menyampaikan tanggapan sedikit saja tentang Al-Zaytun, Wamenag berjalan masuk ke dalam mobil. Pintu pun tertutup rapat, dan mobil berjalan pergi meninggalkan gedung.

 
Berita Terpopuler