PTPN Siapkan Pembangunan Dua Pabrik Bioetanol

Penambahan pabrik dapat direalisasikan bila rencana perluasan lahan tebu terlaksana.

Republika/Lilis Sri Handayani
PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III menyatakan bakal menambah dua pabrik bioetanol untuk mendukung penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bioetanol lima persen oleh PT Pertamina (Persero).
Rep: Dedy Darmawan Nasution Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III menyatakan bakal menambah dua pabrik bioetanol untuk mendukung penyediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bioetanol lima persen oleh PT Pertamina (Persero). Namun, penambahan pabrik dapat direalisasikan bila rencana perluasan lahan tebu juga bisa terlaksana. 

Baca Juga

CEO SugarCo, Subholding Gula PTPN III, Aris Toharisman menjelaskan, pembangunan dua pabrik baru tersebut akan dieksekusi bila rencana pengembangan lahan tebu berjalan sesuai rencana. 

Sesuai peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel), ditargetkan penambahan area lahan baru perkebunan tebu seluas 700 ribu hektare. Perluasan itu bisa berasal dari lahan perkebunan, lahan tebu rakyat, serta kawasan hutan. 

Adapun hingga medio 2023, Aris menuturkan, Holding PTPN telah melakukan perluasan lahan tebu hampir 180 ribu hektare, atau naik sekitar 30 ribu hektare dibandingkan 2020 lalu. 

“Bila asumsi proyeks perluasan lahan berjalan sesuai rencana, maka mulai tahun ini PTPN akan menambah dua pabrik bioetanol dengan kapasitas masing-masing 150 kiloliter (KL) per hari di Banyuwangi dan wilayah Sumatera Selaran,” kata Aris kepada Republika.co.id, Selasa (20/6/2023). 

Sejauh ini, PTPN baru memiliki satu pabrik bioetanol berkapasitas 100 KL per hari. Bila nantinya dua pabrik itu beroperasi, maka total kapasitas produksi bioetanol PTPN akan naik menjadi 400 KL per hari atau 132 ribu KL per tahun. 

“Kapasitas ini setara dengan 12 persen kebutuhan nasional untuk memproduksi E5 (BBM Bioetanol lima persen),” katanya menambahkan. 

Seperti diketahui, berdasarkan Perpres 40 Tahun 2023, PTPN mendapatkan tugas untuk mencapai swasembada gula konsumsi langsung pada tahun 2028. Selain itu, pemerintah juga menargetkan peningkatan produksi etanol hingga 1,2 miliar liter pada 2030, dimana kontribusi Holding PTPN sekitar 698 juta liter. 

(Pertamina dalam waktu dekat diketahui segera meluncurkan produk....)

 

PT Pertamina (Persero) dalam waktu dekat diketahui segera meluncurkan produk bahan bakar minyak (BBM) terbarunya, yakni Bioetanol. BBM ini dibuat dengan campuran bensin dengan lima persen molasses atau tetes tebu yang diproduksi di dalam negeri. 

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, menyampaikan, BBM Bioetanol masuk ke dalam kelompok gasoline. Dengan kata lain, BBM Bioetanol dapat dipakai bagi kendaraan yang biasa mengonsumsi bahan bakar seperti Pertalite, maupun Pertamax cs. 

“Jadi, kendaraan yang berbahan bakar gasoline bisa menggunakan, sedangkan kendaraan dengan bahan bakar solar tidak bisa,” kata Irto kepada Republika.co.id. 

 

Adapun, Irto menjelaskan, BBM Bioetanol memiliki tingkat kandungan oktan atau RON 95. Artinya, kualitas Bioetanol akan berada di atas Pertamax (RON 92) namun di bawah Pertamax Turbo (RON 98) yang diproduksi Pertamina.

 
Berita Terpopuler