Polres Sukabumi Kota Usut Siswa SD Meninggal yang Diduga Sempat Dikeroyok

Polisi sudah meminta keterangan dari keluarga dan pihak sekolah.

Antara/Andika Wahyu
(ILUSTRASI) Siswa sekolah dasar (SD).
Rep: Antara Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Jajaran Polres Sukabumi Kota mengusut kabar soal siswa sekolah dasar (SD) yang meninggal dunia diduga sempat mengalami pengeroyokan. Polisi sudah meminta keterangan sejumlah orang terkait dugaan kejadian tersebut.

Baca Juga

Dugaan pengeroyokan terhadap siswa berinisial M di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, itu disampaikan oleh keluarganya.

“Kami sudah meminta keterangan dari enam saksi, yang berasal dari pihak keluarga korban dan sekolah, terkait kasus penganiayaan hingga tewas seorang pelajar SD di salah satu SD di Kecamatan Sukaraja,” kata Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto di Sukabumi, Ahad (21/5/2023). 

Menurut Yanto, sehari setelah siswa tersebut dikabarkan meninggal dunia saat menjalani perawatan di rumah sakit, jajaran Satreskrim Polres Sukabumi Kota sudah berupaya mengumpulkan keterangan.

Yanto mengatakan, awalnya dugaan pengeroyokan itu tidak dilaporkan oleh keluarga siswa tersebut kepada polisi. Menurut dia, orang tua siswa itu juga menolak autopsi terhadap jasad M.

Meski demikian, Yanto mengatakan, pihaknya akan tetap menyelidiki kasus tersebut. Selain meminta keterangan, kata dia, pihaknya akan meminta visum dari rumah sakit. 

“Untuk hasil visum kami masih menunggu dari rumah sakit. Kami tetap berkomitmen untuk mengungkap kasus ini, meskipun ada penolakan proses autopsi dari keluarga korban,” ujar Yanto.

Yanto mengimbau masyarakat atau warganet menahan diri dalam mengomentari kasus yang masih dalam penyelidikan ini. Polisi masih berupaya mengumpulkan keterangan, juga bukti-bukti, untuk memastikan kejadian yang dikabarkan itu benar terjadi atau tidak.

 

 
Berita Terpopuler