Tokoh Nasional: Erick Thohir Jadi Pelengkap Ganjar Pranowo

Erick Thohir sebagai cawapres menjadi pelambung dan penguat elektabilitas capres.

Dok Republika
Erick Thohir bersama Ganjar Pranowo dan Rais Am NU KH Miftahul Akhyar. (ilustrasi).
Rep: Wahyu Suryana Red: Erdy Nasrul

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir dinilai mampu menutupi kekurangan Capres PDIP Ganjar Pranowo, dalam hal kekuatan suara dari Nahdlatul Ulama dan komunitas Muslim. Erick juga memiliki banyak prestasi dalam membangun dan membuat terobosan untuk negeri.

Baca Juga

Karena itulah, tokoh Nasional Dahlan Iskan mengatakan, Erick Thohir merupakan kandidat calon wakil presiden (cawapres) potensial untuk calon presiden (capres) dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Erick merupakan Anggota Kehormatan Banser dan Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke-100 NU.  “Ia juga bisa diharapkan menutupi kelemahan Ganjar di Jatim. Erick adalah anggota Banser besertifikat. Punya basis yang kuat di Jatim,” terang Dahlan Iskan dalam tulisannya berjudul ‘Babak Penyisihan’, Senin (1/5/2023).

Dahlan Iskan melihat PBNU memiliki kepercayaan tinggi terhadap Erick Thohir sebagai Anggota Kehormatan Banser. Status Eks Presiden Inter Milan di NU inipun tidak bisa dipandang sebelah mata.

Amanah sebagai ketua SC Panitia Harlah ke-100 NU adalah bukti dari kepercayaan yang diberikan oleh PBNU. Dalam hal ini, Erick Thohir sukses menggelar acara tersebut hingga menjadi sangat meriah.

“Erick Thohir kini sudah dianggap NU. Ansor. Ia Banser. Bersertifikat pula. Ia juga ketua panitia satu abad NU yang menggelegar,” tulis Dahlan.

Dengan ini, Erick Thohir bisa menghimpun suara nahdliyin yang saat ini terkonsentrasi di wilayah yang jadi kelemahan Ganjar Pranowo di Jawa Timur. Secara nasional, Dahlan Iskan juga melihat potensi penghimpun suara dari Erick Thohir untuk Ganjar Pranowo.

Sebelumnya pengamat politik M Qodari menjelaskan, PPP berkoalisi dengan PDIP menunjukkan kans besar kader NU menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Dia menyebut Menteri BUMN yang juga Anggota Kehormatan Banser Erick Thohir merupakan sosok yang paling potensial sebagai calon wakil presiden (cawapres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“PDIP melihat kedepan dalam kerja sama ini, mereka membutuhkan kader NU. Kerja sama PDIP dan PPP menguatkan tesis saya terkait kebutuhan kader NU di Pilpres 2024 dan menurut saya yang potensial dari keluarga besar NU dari nama – nama yang disebutkan oleh Presiden Jokowi adalah Erick Thohir,” kata Qodari di Jakarta pada Senin (1/5/2023).

Survei Indikator 

Indikator Politik Indonesia mencoba melakukan simulasi tiga pasangan capres-cawapres potensial. Uniknya, nama Erick Thohir banyak ke luar sebagai pemenang survei jika dipasangkan dengan siapa pun capresnya.

Dalam paparannya, Peneliti Indikator, Burhanuddin menerangkan, simulasi pertama dilakukan dengan Anies-AHY, Ganjar-Sandiaga dan Prabowo-Erick. Hasilnya, Prabowo-Erick ke luar sebagai pemenang dengan 32,8 persen.

Kemudian, Anies-Khofifah, Ganjar-Sandiaga dan Prabowo-Erick. Hasilnya, Prabowo-Erick ke luar sebagai pemenang dengan 34,4 persen. Pun saat Ganjar menggandeng Khofifah, Prabowo-Erick menang dengan 33,6 persen.

Lalu, simulasi dilakukan dengan pasangan Anies-AHY, Ganjar-Erick dan Prabowo-Khofifah. Hasilnya, Ganjar-Erick menang dengan 35,8 persen. Dari simulasi cawapres, tampak dukungan kepada Ridwan Kamil alami penurunan.

"Erick Thohir mengalami peningkatan dan terhadap sejumlah nama lain tampak tidak banyak mengalami perubahan," kata Burhanuddin, Ahad (30/4).

Dari tiga besar nama capres potensial Ganjar, Prabowo dan Anies, nama Prabowo Subianto alami peningkatan dukungan dalam dua bulan terakhir. Sedangkan, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan cenderung alami penurunan.

"Dinamika ini tampak konsisten di berbagai simulasi pilihan capres," ujar Burhanuddin.

Kondisi ini senada dengan tren 19 nama cawapres potensial. Ridwan Kamil meskipun peringkat pertama turun cukup jauh. Burhanuddin menduga, tone RK di media sosial belakangan negatif usai merapat ke Partai Golkar.

"Yang menarik, nama-nama lain cenderung stagnan atau turun kecuali Erick," kata Burhanuddin.

 
Berita Terpopuler