Lebaran di Korsel Masih Terbatas karena Pandemi Covid-19

KBRI Seoul menyelenggarakan shalat Idul Fitri dan Halal Bihalal.

KBRI Seoul
Kegiatan shalat Idul Fitri dan Halal Bihalal di Seoul, Korea Selatan pada Sabtu (22/4/2023).
Rep: Fergi Nadira Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul menyelenggarakan shalat Idul Fitri dan Halal Bihalal. Kendati Korea Selatan (Korsel) masih dihantui Covid-19, penyelenggaraan pada Sabtu (22/4/2023) lalu dilakukan terbatas.

Baca Juga

"Guna mencegah penyebaran Covid-19, kegiatan shalat Id dan Halal Bihalal diselenggarakan secara terbatas bagi keluarga besar staf KBRI Seoul dan undangan yang terdiri dari perwakilan dari kelompok, organisasi, dan paguyuban masyarakat," ungkap pernyataan resmi KBRI Seoul pada Senin (24/4/2023).

Kendati begitu, kantor berita Yonhap melaporkan, data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) tentang penurunan kasus di bawah 10 ribu pada Senin. Hal ini dikatakan karena lebih sedikit tes selama akhir pekan karena negara tersebut berada di jalur yang baik menuju keadaan normal pra-pandemi.

"Korsel melaporkan 5.027 kasus Covid-19, termasuk 20 kasus impor, sehingga total beban kasus menjadi 31.083.586. Angka ini turun dari sehari sebelumnya yaitu 11.834," kata KDCA.

Sementara itu, shalat Idul Fitri dipimpin oleh Ustaz Dede Ishaq Munawwar dari Masjid Al Falah Seoul yang dilanjutkan dengan khutbah dan doa bersama. Ustaz Dede dalam khutbahnya menyampaikan pentingnya peran umat Muslim Indonesia di Korsel dalam menjaga hubungan harmoni dengan masyarakat Korea Selatan dan masyarakat asing lainnya.

Duta Besar RI untuk Korsel Gandi Sulistiyanto, turut mendorong agar masyarakat Indonesia di Korsel selalu saling tolong menolong dalam suasana kekeluargaan dan persahabatan. Para WNI di Korsel juga diimbau menaati peraturan hukum dan keimigrasian yang berlaku di Korea, serta menjaga keharmonisan baik dengan sesama warga Indonesia maupun dengan warga Korea dan komunitas Internasional di Korsel. 

"Hal ini pada gilirannya akan dapat menjaga citra Indonesia yang positif sebagai negara terbesar di ASEAN, anggota G20, dan masyarakat muslim terbesar yang demokrat di mata pemerintah dan masyarakat Korea," kata Gandi.

 
Berita Terpopuler