Toilet Umum Rest Area Penuh Saat Mudik, Bagaimana Menyiasati Keinginan Buang Air Kecil?

Antrean di toilet umum rest area kerap panjang.

Republika/Putra M. Akbar
Toilet gratis yang berada di Rest Area Ciganea, Purwakarta, Jawa Barat. Saat terasa ingin pipis berarti tubuh sudah mengirimkan signal bahwa kandung kemih penuh.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat menempuh perjalanan mudik lewat jalur darat, baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan bis, tak jarang banyak orang kebelet buang air kecil. Hanya saja, toilet umum di rest area sering kali penuh. Apa daya?

Pakar urologi dan konsultan urologi fungsional, perempuan, dan neurourologi, Prof Dr Harrina E Rahardjo SpU(K) PhD. dari Siloam Hospitals Asri, menjelaskan bahwa saat terasa ingin pipis berarti tubuh sudah mengirimkan signal bahwa kandung kemih penuh. Sebaiknya, tidak ditunda untuk dikeluarkan.

"Batas maksimal tidak ada. Kira-kira seseorang bisa empat sampai lima jam sekali sudah pipis," ujar Prof Harrina kepada Republika.co.id, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Jika tidak mengeluarkan urine segera ketika rasa ingin BAK datang, lanjut Prof Harrina, maka Anda mudah terkena infeksi saluran kemih, apalagi kalau ditambah kurang asupan cairan. Lalu, apa solusinya jika sedang di perjalanan?

Prof Harrina mengatakan sebaiknya pemudik memperhitungkan lokasi-lokasi rest area. Pertimbangkan pula ancer-ancer waktu akan buang air kecil.

"Tetap disarankan untuk buang air kecil pada tempatnya untuk menjaga kebersihan," tutur Prof Harrina.

Sebagai alternatif, Prof Harrina mengatakan pembalut atau diapers bisa digunakan apabila terpaksa. Tetapi, itu harus sering diganti tiap dua sampai tiga jam sekali.

Bagaimana dengan menggunakan kantong buang air kecil yang saat ini sedang viral, bentuknya mirip kateter? Menurut Prof Harrina, pada prinsipnya pipis spontan tanpa menggunakan alat atau benda asing adalah yang terbaik.

"Kalau terpaksa sekali dan tidak tahan, dapat ditampung sementara menggunakan alat, tetapi lebih mudah untuk laki-laki, untuk perempuan lebih sulit," ujarnya.

Gunakan air bersih

Prof Harrina mengingatkan untuk mengusahakan agar menggunakan air mengalir untuk membilas setelah pipis. Bilas dengan arah depan ke belakang, jangan terbalik.

"Kalau terpaksa, tidak ada air, mungkin bisa membawa air mineral atau tisue kering untuk membilas," ujarnya.

Prof Harrina menyebut air mineral atau tisu kering perlu disiapkan untuk mengantisipasi toilet yang kotor selama di perjalanan mudik. Menggunakan air kotor untuk membasuh dapat menjadi risiko infeksi saluran kemih.

"Kalau perlu membawa sanitizer atau toilet seat cover (penutup tempat duduk kloset) yang sekali buang."

 
Berita Terpopuler