Inilah Perbedaan Halal dan Kosher, Jangan Keliru Memilih

Bedakan antara halal dan kosher

network /Santi Sopia
.
Rep: Santi Sopia Red: Partner

Dok.Republika

SENANDIKA.REPUBLIKA.CO.ID — Sering kali konsumen Muslim cenderung menganggap kosher mirip dengan halal. Halal merupakan istilah bagi Muslim, sementara kosher untuk kaum Yahudi.

Meskipun ada beberapa aspek yang mirip, halal dan kosher merupakan dua entitas berbeda. Istilah halal bagi Muslim memiliki aturan komprehensif yang mencakup tidak hanya masalah makanan dan minuman, tetapi perihal kehidupan sehari-hari lainnya.

Antara halal dan kosher boleh dianggap memiliki pedoman ketat mengenai makanan yang sesuai hukum Yahudi dan Islam. Keduanya punya aturan khusus terkait penyembelihan hewan, dan juga larangan terhadap jenis daging tertentu, seperti dikutip dari laman Healthline, Ahad (9/4/2023).

Namun, halal dalam Islam juga melarang konsumsi yang mengandung alkohol atau darah, sedangkan kosher hanya membatasi perpaduan makanan tertentu.

Baik halal dan kosher juga mengatur tentang penyembelihan hewan. Meski demikian, LPPOM MUI pernah mengingatkan bahwa Muslim tidak bisa menerima begitu saja produk bersertifikat kosher karena bagaimanapun aturannya tidak sama.

Menurut Muti Arintawati, yang saat ini menjadi Direktur Utama LPPOM MUI, ada pandangan yang mirip di antara keduanya, tetapi tidak sama di antara Islam dan Yahudi.

Dalam Islam, kaum Yahudi mengharamkan babi. Tetapi jika diolah menjadi gelatin, misalnya, olahan tersebut bisa berstatus kosher. “Demikian pula dengan anggur (wine). Jenis minuman ini ada yang dinyatakan kosher juga tidak,” kata Muti, dikutip dari pemberitaan Republika sebelumnya.

Jadi tentu saja, seorang Muslim tetap perlu memprioritaskan label halal, bukan kosher, pada produk yang hendak dibeli. Selain itu juga penting menghindari restoran yang menjual makanan non halal meski Muslim membeli makanan halal. Hal itu terkait kemungkinan pengolahan makanan dengan peralatan masak yang sama.

 
Berita Terpopuler