Mengapa Orang Bisa Terbuai Praktik Penggandaan Uang?

Praktik penggandaan uang tampaknya masih memikat bagi sebagian orang.

Dadang Kurnia / Republika
Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim merilis pembongkaran kasus penipuan berkedok penggandaan uang. Ada beragam kisah pilu para korban penipuan yang telah diberitakan dan dapat menjadi pelajaran.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari waktu ke waktu, praktik penipuan berkedok jasa penggandaan uang kerap menghiasi headline berita. Peringatan mengenai penipuan seperti ini juga cukup sering dibagikan di berbagai media sosial. Meski begitu, praktik penggandaan uang tampaknya masih memikat bagi sebagian orang.

Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani Sani Budiantini Hermawan SPsi Psikolog menilai salah satu faktor yang membuat orang akhirnya percaya pada klaim-klaim penggandaan uang adalah masalah finansial. Sani mengatakan orang yang terhimpit masalah finansial bisa khilaf dan tak lagi berpikir logis.

"Dan akhirnya percaya pada omongan orang yang menggandakan uang," jelas Sani kepada Republika.co.id, Rabu (5/4/2023).

Hal lain yang membuat orang bisa terlena oleh klaim pelaku penipuan penggandaan uang adalah harapan untuk bisa mendapatkan keuntungan besar secara instan, tanpa perlu bekerja keras. Selain itu, kelihaian pelaku penipuan penggandaan uang dalam berkomunikasi juga bisa membuat para korbannya menjadi mudah percaya.

"Bisa juga (korban penipuan) tidak memiliki orang di sekitarnya sebagai support system yang mengingatkan. Jadi akhirnya dia terbujuk rayuan tanpa ada yang bisa mengingatkan," tutur Sani.

Bila orang terdekat tampak tergiur dengan iming-iming penggandaan uang, segera ingatkan bahwa praktik penggandaan uang itu tidak ada. Menggandakan uang merupakan hal yang mustahil untuk dilakukan.

Penting juga untuk memberikan informasi terkait kasus penipuan berkedok jasa penggandaan uang yang ada di media. Ada beragam kisah pilu para korban penipuan yang telah diberitakan dan dapat menjadi pelajaran.

"Ini merupakan kejahatan, lebih baik dilaporkan kepada yang berwajib, sehingga justru orang seperti ini (penipu) bisa diadili, dihukum, dan tidak menimbulkan korban-korban berikutnya," lanjut Sani.

Baca Juga

Bila diri sendiri yang merasa tertarik dengan praktik penggandaan uang, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan agar tak terjerumus. Salah satu di antaranya adalah menjaga keseimbangan pemasukan dan pengeluaran serta memperbaiki pengelolaan keuangan pribadi.

Menurut Sani, pemasukan dan pengeluaran paling tidak harus seimbang. Selain itu, tumbuhkan pola pikir bahwa uang harus didapatkan melalui kerja.

Ada banyak bentuk pekerjaan yang bisa dilakukan, mulai dari pekerjaan kasar hingga halus. Artinya, tak ada alasan bagi orang untuk hanya bermalas-malasan, menjadi pemilih, atau hanya menunggu datangnya peluang kerja untuk mendapatkan uang.

"Harus mau bekerja apa saja, yang penting bisa mendapatkan uang dengan halal dan tidak melanggar hukum serta aturan yang berlaku," ujar Sani.

Bila merasa diri sendiri mulai tergiur dengan iming-iming penggandaan uang, Sani juga menganjurkan untuk mencari bantuan dari support system. Support system ini bisa dari keluarga atau orang terdekat.

 
Berita Terpopuler