Dua Warga Cina Terinfeksi Flu Burung

Dua warga Cina yang tinggal di daerah berebda terinfeksi flu burung.

REUTERS/Dado Ruvic
Petugas kesehatan memegang tabung berisi sampel uji berlabel Flu Burung (Ilustrasi). Virus flu burung telah bermutasi dengan menghasilkan varian baru 2.3.4.4b.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengumumkan adanya dua kasus flu burung pada manusia di tengah kekhawatiran yang berkembang bahwa virus avian influenza tersebut dapat menyebar ke manusia dan menyebabkan pandemi. Kedua penderita berasal dari daerah yang berjauhan.

Seorang perempuan dari Provinsi Jiangsu di Cina timur terdeteksi positif flu burung varian H5N1 pada Februari. Genetic sequencing (pengurutan genetik) di Cina menemukan bahwa kasus tersebut disebabkan oleh H5N1 clade 2.3.4.4b. Clade adalah subvarian berikutnya dari galur (strain) virus influenza.

Baca Juga

Menurut kantor berita BNO, perempuan yang berusia 53 tahun itu mulai mengalami gejala setelah makan ayam pada 31 Januari 2023. Tidak ada informasi terkini mengenai perkembangan kondisi kesehatannya.

Dikutip dari laman Daily Mail, otoritas Kesehatan menemukan kasus flu burung baru jenis H5N6 yang menimpa seorang pria berusia 49 tahun. Pria itu tinggal di Qingyuan, Provinsi Guangdong.

Pria tersebut sebelumnya memiliki kontak dengan unggas hidup. Dia kemudian mengalami beberapa gejala, menurut Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong (CHP), seperti dikutip media Cina, Sabtu (4/3/2023).

Pria itu pertama kali mengalami gejala pada 17 Desember 2022. Empat hari kemudian mendapatkan perawatan di rumah sakit.

"Saat ini, kondisinya sangat serius," kata CHP yang berada di bawah naungan Departemen Kesehatan Hong Kong itu.

CHP mencatat sejak 2014 di wilayah Cina daratan terdapat 83 kasus flu burung H5N6 yang terjadi pada manusia. Oleh sebab itu, CHP mengingatkan para pelancong tujuan Cina daratan atau wilayah terdampak lainnya untuk menghindari bepergian ke beberapa pasar basah, pasar unggas hidup, atau peternakan.

Selain Guangdong, provinsi lain di Cina yang dilaporkan pernah terjadi kasus penularan virus flu burung H5N6, antara lain Sichuan, Yunnan, dan Jiangxi. H5N6 merupakan virus influenza yang dapat membahayakan nyawa manusia.

Tingkat peluang keparahannya bisa mencapai 93,8 persen. Angka kematian bisa mencapai di atas 60 persen, sebagaimana laporan stasiun televisi berbasis di Guangdong.

Sementara itu, pekan ini seorang anak perempuan asal Kamboja meninggal karena flu burung dan ayahnya dinyatakan positif. Para ilmuwan di lapangan mengatakan strain yang menyerang keluarga tersebut memiliki mutasi yang membuatnya lebih baik dalam menginfeksi manusia.

Kasus di Kamboja disebabkan oleh H5N1 clade 2.3.2.1c. Ini merupakan varian lama yang endemik pada burung liar dan unggas di negara tersebut.

 
Berita Terpopuler