Pernah Kena Covid-19, Orang Jadi Berisiko Kembangkan Kondisi Jantung yang Fatal

Orang yang pernah kena Covid-19 berisiko alami strok hingga infark miokard.

Foto : MgRol112
Nyeri dada (ilustrasi). Penyintas Covid-19 berisiko mengembangkan masalah jantung.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringatan baru disampaikan para peneliti untuk siapa pun yang pernah mengidap Covid-19. Menurut studi teranyar yang digagas tim ilmuwan asal Cina, orang yang pernah tertular Covid-19 berisiko mengembangkan beberapa kondisi jantung yang fatal.

Peningkatan risiko itu termasuk gagal jantung, strok, fibrilasi atrium, dan infark miokard. Ada juga penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa riwayat pernah mengidap Covid-19 meningkatkan risiko seseorang mengembangkan tromboemboli vena (VTE).

Penyintas Covid-19 empat kali lebih mungkin terkena penyakit jantung dalam tiga pekan pertama infeksi. Hingga 18 bulan setelah tertular Covid-19, risiko pasien untuk mengidap penyakit jantung sekitar 40 persen lebih tinggi daripada yang tidak pernah terjangkit corona.

Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Cardiovascular Research itu, orang yang pernah menderita Covid-19 juga 81 kali lebih mungkin meninggal dunia dalam bulan pertama setelah tertular. Itu jika dibandingkan dengan orang yang tidak pernah tertular SARS-CoV-2, virus penyakit pandemi tersebut.

Baca Juga

 

 

 

Pada 18 bulan setelah tertular Covid-19, risiko kematian tetap tinggi, yakni lima kali lebih tinggi daripada orang yang tidak terinfeksi. Untuk mendapat hasil studi, para peneliti melihat data 7.500 orang yang tertular Covid antara Maret 2020 hingga November 2020 di Inggris.

Tim peneliti membandingkan hasil kesehatan pasien yang pernah terinfeksi Covid-19 dengan 75.000 orang lain yang tidak pernah dites positif corona.

Brain fog usik penyintas Covid-19. - (Republika)

Peneliti utama studi, profesor Ian CK Wong, mengimbau kondisi kesehatan orang yang pernah tertular Covid-19 sebaiknya dipantau setidaknya selama satu tahun setelah sembuh. Tujuannya, untuk mendiagnosis komplikasi kardiovaskular.

"Pasien Covid-19 lebih mungkin mengembangkan berbagai kondisi kardiovaskular dibandingkan dengan peserta yang tidak terinfeksi, yang mungkin berkontribusi pada risiko kematian yang lebih tinggi," ujar Wong, dikutip dari laman The Sun, Kamis (19/1/2023).

Terlepas dari itu, ada studi terpisah yang menunjukkan bahwa vaksinasi Covid-19 dapat mencegah komplikasi. Wong menyerukan studi lebih lanjut untuk menyelidiki keefektifan vaksin dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan kematian setelah infeksi Covid-19.

 

 
Berita Terpopuler