Sejumlah Orang Tua di Tasikmalaya Dukung Anak Main Lato-Lato

Bermain lato-lato disebut lebih baik ketimbang anak terus main HP.

Republika/Bayu Adji P
Sejumlah anak mengikuti perlombaan lato-lato di Plaza Asia Kota Tasikmalaya, Ahad (8/1/2023).
Rep: Bayu Adji P Red: Irfan Fitrat

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Lantai dasar pusat perbelanjaan Plaza Asia, Kota Tasikmalaya, ramai dengan bunyi “tek tek tek”, Ahad (8/1/2023). Bunyi itu berasal dari lato-lato, permainan yang tengah menjadi tren.

Hari itu digelar perlombaan lato-lato. Sejumlah anak tampak antusias mengikuti perlombaan. Salah satu orang tua yang menghadiri kegiatan itu, Nanang (47 tahun), melihat sisi positif permainan lato-lato bagi anaknya. Setelah permainan itu menjadi tren, anaknya disebut jarang bermain telepon genggam (HP). “Ini (bermain lato-lato) kan melatih konsentrasi. Daripada main HP terus, lebih baik main lato-lato,” ujar dia.

Meski demikian, Nanang mengaku tetap memberikan aturan kepada anaknya agar tidak bermain lato-lato setiap waktu. Orang tua lainnya, Fahmi (35), juga melihat hal positif dari permainan lato-lato bagi anak. Selain bisa melatih konsentrasi, kata Fahmi, fisik anak pun bergerak. “Sebelum ada ini (lato-lato), anak saya itu main HP terus. Kalau ini (main lato-lato) kan melatih motorik anak,” kata Fahmi.

Namun, Fahmi mengatakan, permainan lato-lato, juga jenis permainan lainnya, kadang membuat anak lupa waktu. Karena itu, ia mesti mengatur waktu anak bermain lato-lato. “Kalau sejauh ini sih masih baik-baik saja,” ujar Fahmi.

Manajer Marketing Plaza Asia Tasikmalaya, Lusy Sosilowati, mengatakan, pihaknya menggelar perlombaan lato-lato karena melihat anak-anak yang ikut berbelanja sambil bermain lato-lato. “Jadi, kami adakan lomba ini untuk mewadahi mereka juga,” kata dia, Ahad.

Lusy mengaku tak menyangka respons masyarakat mengikuti perlombaan lato-lato itu. Sehari sebelum kegiatan, menurut dia, hanya sepuluh orang yang mendaftar. Saat hari kegiatan, ternyata ada lebih dari seratus peserta yang ikut perlombaan.

Dalam perlombaan lato-lato itu, fokus peserta menjadi penilaian utama. Saat memainkan lato-lato, peserta diminta melakukan berbagai hal, seperti berjalan, angkat tangan, dan jongkok. Peserta yang paling lama bertahan akan keluar sebagai juara. “Kami berikan voucer belanja, makan, juga voucer berenang di TeeJay Waterpark. Kami juga berikan bingkisan kepada para juara,” ujar Lusy.

Lusy menilai, permainan lato-lato ini bisa membuat anak-anak lupa dengan gawainya sementara waktu. “Di sini saja mereka sudah beberapa jam lepas dari gawai. Mereka fokus bermain lato-lato,” katanya.

Namun, Lusy mengimbau anak-anak tetap tak lupa untuk belajar.

 

 
Berita Terpopuler