Long Covid Sebabkan Kerusakan Menetap pada Paru Anak

Gejala long Covid pada anak dan orang dewasa cukup mirip.

www.piqsels.com
Anak sakit (ilustrasi). Long Covid dapat merusak paru dan meningkatkan risiko masalah kardiovaskular pada anak.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya pada orang dewasa, long Covid juga bisa menyebabkan masalah kesehatan yang signifikan pada anak. Salah satu dampak tersebut adalah kerusakan persisten pada paru.

"Bahkan anak-anak yang telah pulih dari Covid-19 memiliki kerusakan persisten pada paru-paru mereka," jelas Dr Binita Kane dari kelompok ilmuwan Inggris SAGE, seperti dilansir Express, Kamis (27/10/2022).

Studi ini melibatkan 53 orang anak yang pernah terkena Covid-19. Setengah dari anak-anak tersebut telah pulih dari Covid-19 dan setengah lainnya masih mengalami long Covid. Studi ini juga melibatkan sembilan anak sehat yang belum pernah terpapar Covid-19 sebagai kelompok kontrol.

Tim peneliti menemukan adanya kondisi abnormal yang signifikan pada paru-paru semua anak yang pernah terkena Covid-19, baik yang sudah pulih maupun yang masih mengalami long Covid. Akan tetapi, kerusakan paru-paru tampak lebih buruk pada anak-anak yang masih mengalami long Covid.

"(Kerusakan pada paru) disebabkan oleh gumpalan abnormal yang menghambat oksigen masuk ke aliran darah," jelas dr Kane.

Long Covid juga dapat meningkatkan risiko masalah kardiovaskular pada anak. Dr Kane mengatakan peningkatan risiko tersebut sudah terjadi saat ini.

Secara umum, gejala long Covid pada anak dan orang dewasa cukup mirip. Beberapa gejala yang kerap dikeluhkan adalah pening, sakit kepala, sesak napas, kelelahan, dan nyeri dada.

Yang tampak cukup membedakan kasus long Covid pada anak dan orang dewasa adalah gejala-gejala neuropsikiatri. Akan tetapi, dr Kane belum bisa memastikan apakah gejala-gejala neuropsikiatri ini didorong oleh long Covid atau proses perkembangan otak anak.

"Ini sesuatu yang jarang ditemukan pada orang dewasa, yang lebih sering mengalami masalah daya ingat atau konsentrasi serta perburukan kesehatan mental yang akut (jangka pendek)," ujar dr Kane.

Baca Juga

Menurut dr Kane, anak-anak dengan long Covid perlu mendapatkan terapi yang tepat dan cepat. Tanpa hal itu, kesehatan sebagian anak dengan long Covid di masa depan bisa menjadi taruhannya.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sebagian besar orang yang terpapar Covid-19 akan pulih sepenuhnya. Akan tetapi, ada 10-20 persen dari mereka akan mengalami gejala berkepanjangan atau long Covid.

Gejala long Covid umumnya muncul selama minimal dua bulan setelah infeksi. Beberapa gejala yang umum adalah kelelahan, sesak napas, masalah tidur, konsentrasi, serta daya ingat, batuk persisten, dan nyeri dada.

Long Covid juga dapat memunculkan gejala seperti kesulitan bicara, nyeri otot, kehilangan indra penciuman atau pengecap, depresi atau kecemasan, serta demam. Orang-orang dengan long Covid bisa mengalami kesulitan untuk berfungsi dalam kehidupan sehari-hari, menurut WHO.

 
Berita Terpopuler