Hikmah Maulid Akbar Az-Zikra Depok: Cinta Nabi Muhammad SAW Berarti Cinta Alquran

Kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW adalah anugerah

Republika/Fitriyan Zamzami
Kawasan Raudhah dan koridor di depan Makam Rasulullah SAW. Kecintaan umat Islam terhadap Nabi Muhammad SAW adalah anugerah
Rep: Fuji E Permana Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pesantren Yatama dan Dhuafa Az-Zikra Depok menggelar acara Maulid Akbar dan Dzikir serta Tausiyah Rutin setiap Ahad ke-3. Dalam tausiyah KH Ahmad Jameel di acara Maulid Akbar tersebut, disampaikan bahwa orang yang mencintai Nabi Muhammad SAW akan semakin mencintai Alquran sebagai bukti cinta kepada Allah SWT. 

Baca Juga

Kiai Jameel mengawali tausiyahnya dengan menceritakan kisah sahabat Nabi Muhammad SAW yang diberi julukan pedang Allah SWT yang selalu terhunus bernama Khalid bin Walid. 

Suatu hari pascapeperangan Yarmuk, terdengar oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW ada orang menagis di tengah malam. "Menangis tersedu-sedu di tengah malam, dicari oleh para sahabat, orang yang menangis ini ada di tenda siapa," kata Kiai Jameel di Pesantren Yatama dan Dhuafa Az-Zikra Depok, Ahad (16/10/2022).

Dia mengatakan, setelah para sahabat Nabi mencari, ternyata sumber tangisan itu berasal dari tenda sang panglima perang Khalid bin Walid. Semua tahu, dalam catatan sejarahnya, Khalid bin Walid selalu memenangkan pertempuran. 

"Tapi ternyata tangisan itu adalah tangisan sang panglima, sahabat pun bertanya, apa yang menyebabkan kamu menangis wahai pedang Allah SWT yang selalu terhunus, Khalid bin Walid SAW menjawab jihad telah melalaikan saya dari Alquran," ujar Kiai Jameel. 

Kiai Jameel menjelaskan, tentu beda arti lalainya Khalid bin Walid RA. Maksudnya kedekatan Khalid bin Walid dengan Alquran tidak sedekat Abdullah ibn Masud, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin 'Affan, radhiyallahu ‘anhum, dan para guru Alquran lainnya pada zaman para sahabat Nabi SAW. 

"Kalau kita banyak yang membuat lalai kepada Alquran, sementara Khalid bin Walid bukan lalai, tapi karena jihad," jelas Kiai Jameel. 

Baca juga: Pengakuan Mengharukan di Balik Islamnya Sang Diva Tere di Usia Dewasa

Dia menegaskan, maka sudah benar anak-anak santri di sini kegiatannya membaca dan menghafal Alquran. Sebab semakin seseorang mencintai Nabi Muhammad SAW, semakin cinta kepada Alquran. 

"Semakin kita cinta kepada Nabi Muhammad SAW, semakin cinta kepada Alquran, sebagai bukti cinta kita kepada Allah SWT," kata Kiai Jameel. 

Dia menambahkan, diperkuat dengan perkataan Abdullah bin Masud RA yang menyampaikan bahwa orang yang cinta kepada Alquran maka sesungguhnya orang tersebut telah mencintai Allah SWT dan Rasulullah SAW. 

Kiai Jameel bertanya, lantas bagaimana wujud kecintaan kepada Alquran. Sudah berapa lembar Alquran telah dibaca pagi ini. "Minimal membaca surat Al Ikhlas tiga kali, surat Al Falaq, surat An-Nas, dan ayat kursi," ujarnya.  

Dia juga mengingatkan kepada umat Islam, yang harus diajarkan kepada anak-anak, selain mengenal Allah SWT dan mencintai Rasulullah SAW adalah Surat Al Fatihah. Upayakan orang tua mengajarkan Surah Al-Fatihah langsung kepada anak-anaknya sejak masih kecil. 

Kiai Jameel di akhir tausiyahnya memberikan motivasi kepada umat Nabi Muhammad SAW saat ini. Dulu orang-orang yang hidup di zaman Rasulullah SAW, melihat dan menyaksikan Nabi Muhammad SAW secara langsung. Wajar mereka percaya dan beriman kepada Rasulullah SAW. 

"(Kita) umat yang hadir setelah 14 abad kelahiran Rasulullah SAW, masih juga percaya dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW, masih mengikuti ajaran dan sunnah Rasulullah SAW, ini luar biasa," kata Kiai Jameel. 

Baca juga: Dihadapkan 2 Pilihan Agama Besar, Mualaf Anita Yuanita Lebih Memilih Islam

Sebelumnya, di tempat yang sama, Ketua Harian Pondok Pesantren Yatama dan Dhuafa Az-Zikra Depok, KH Imron Rosyadi Hayatami, menyampaikan acara Maulid Akbar adalah puncak kegiatan pekan maulid. Di dalam acara tersebut ada kegiatan pengajian dan mengkhatamkan kitab yang bersanad. 

"Ini jadi satu keutamaan dan kemuliaan santri-santri kita yang menguatkan keilmuannya, menjadi suatu berkah di bulan Maulid dari diadakannya kegiatan yang bersanad langsung ke Rasulullah SAW," kata Kiai Imron. 

Kiai Imron mengatakan, berbagai kegiatan yang dilaksanakan ini diniatkan agar Allah SWT memudahkan anak-anak menghafal Alquran dan bisa mengamalkan ilmu Alquran. 

 

Kegiatan Maulid Akbar ini dihadiri KH Muhammad Syukur Ya'qub, KH Muhammad Abdul Syukur Yusuf, Syekh Essom Yusuf, Syekh Muhammad Ali Al-Daeb, Ustadz Ramdan, dan alim ulama lainnya.       

 
Berita Terpopuler