Mengapa Maskapai Banyak Pilih Warna Biru Buat Kursi Pesawat? Ini Alasan Ilmiah di Baliknya

Ada alasan ilmiah di balik pemilihan warna biru untuk kursi pesawat.

AP/Alberto Pezzali
Pengunjung berjalan di atas pesawat Embarer E190-E2 Tech Shark di pameran Farnborough Air Show di Farnborough, Inggris, Selasa, 19 Juli 2022. Banyak pesawat memilih warna biru untuk kursi kabinnya.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian besar pesawat terbang memiliki kursi penumpang berwarna biru. Ternyata, ada alasan ilmiah di balik pemilihan warna tersebut, dan itu sama sekali bukan karena warna biru merupakan yang paling baik menyembunyikan kotoran.

Alasan utama pesawat memakai warna biru untuk kursinya adalah karena warna itu menghasilkan bahan kimia yang menenangkan dalam tubuh. Warna biru relatif mengurangi kemungkinan munculnya kemarahan dan menciptakan rasa sejahtera.

Para ahli di situs web Color Psychology mengatakan, biru adalah warna yang mencerminkan kedamaian. Biru merupakan warna laut yang tenang dan langit yang cerah, yang keduanya terkait dengan ketenangan batin, ketenteraman, dan kejernihan.

Warna itu juga memberikan kesan dapat dipercaya. "Biru juga terbukti memperlambat detak jantung dan pernapasan, sehingga bisa menjadi warna yang bagus untuk membantu meditasi atau relaksasi," ungkap para ahli, dikutip dari laman The Sun, Ahad (2/10/2022).

Tidak heran jika banyak maskapai memilih warna itu. Perjalanan udara adalah pengalaman yang menegangkan bagi banyak orang. Ruang geraknya sempit, ada banyak aturan, dan para penumpang cenderung berhadapan dengan orang yang tidak dikenal sebelumnya.

Baca Juga

Menurut situs Popular Science, 48 persen orang dalam sebuah penelitian menganggap minuman bersoda yang disajikan dalam gelas biru akan lebih memuaskan dahaga daripada warna lain. Pasalnya, warna biru dikaitkan dengan sensasi dingin.

Itu pula yang membuat maskapai penerbangan yakin bahwa warna biru bakal membantu penumpang merasa lebih sejuk. Percaya atau tidak, pemilihan warna memang berkontribusi terhadap emosi maupun perilaku seseorang, khususnya di pesawat terbang.

Pada era 1970-an hingga 1980-an, ada tren maskapai penerbangan memasang kursi merah di kabin. Ketentuan tersebut lantas dihapus, sebagian karena warna-warna hangat seperti merah dianggap memicu penumpang merasakan emosi marah dan sikap bermusuhan.

 
Berita Terpopuler