Kolombia dan Venezuela Kembali Buka Jalur Perdagangan di Perbatasan

Pembukaan perbatasan Kolombia-Venezuela berikan harapan bagi bisnis regional.

AP Photo/Fernando Vergara
Pejalan kaki menggunakan Jembatan Internasional Simon Bolivar untuk menyeberang antara San Antonio, Venezuela dan Cucuta, Kolombia, Senin, 26 September 2022. Kendaraan dengan barang dagangan juga melintasi jembatan dalam tindakan seremonial untuk menutup dimulainya kembali hubungan komersial antara kedua negara.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Sejumlah truk bermuatan aluminium dan obat-obatan melintasi jembatan yang menghubungkan Kolombia dan Venezuela untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun pada Senin (26/9/2022). Kolombia dan Venezuela telah memulihkan hubungan diplomatik, dan memberikan harapan bagi bisnis regional untuk meningkatkan perdagangan.

Baca Juga

Sejumlah truk melintasi Jembatan Internasional Simon Bolivar antara Cucuta, Kolombia, dan San Antonio, Venezuela. Jembatan itu pernah menjadi salah satu penyeberangan tersibuk antara dua negara Amerika Selatan. Penduduk daerah perbatasan dan pemilik bisnis di kedua negara berharap lalu lintas kargo dibuka kembali untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi perdagangan ilegal yang berkembang pesat.

“Mudah-mudahan, kami dapat mengaktifkan kembali 1.200 pekerjaan langsung yang hilang,” kata Presiden Federasi Agen Logistik dalam Perdagangan Internasional Kolombia, Sandra Guzman Lizarazo.

Lizarazo harus menutup semua, kecuali satu dari 15 gudang pabeannya di kota perbatasan Kolombia ketika lalu lintas komersial diblokir. Pada 2015 Presiden Venezuela Nicolas Maduro memerintahkan penyeberangan perbatasan ditutup. Langkah ini diambil sebagai tindakan keras terhadap penyelundupan. Lalu lintas pejalan kaki akhirnya dilanjutkan, dan beberapa kargo yang sangat terbatas terus bergerak melalui jembatan paling utara.

Hubungan antara pemerintah sosialis Maduro dan Kolombia yang bersekutu dengan Amerika Serikat (AS) telah memanas. Hubungan diplomatik antara Kolombia dan Venezuela semakin memanas setelah Maduro terpilih kembali dalam pemilihan presiden pada 2018. Kolombia, AS, dan banyak negara lain menilai pemilihan itu tidak sah karena ada kecurangan. Hubungan diplomatik Kolombia dan Venezuela terputus pada tahun berikutnya.

Perdagangan antara Kolombia dan Venezuela mencapai 2,4 miliar dolar AS pada 2014. Tetapi perdagangan keduanya turun menjadi sekitar 406 juta dolar AD tahun lalu. Menurut Kamar Integrasi Ekonomi Venezuela-Kolombia, sebagian besar penurunan terjadi pada impor Venezuela dari Kolombia.

Kamar Integrasi Ekonomi Venezuela-Kolombia memperkirakan, aktivitas perdagangan tahun ini dapat melebihi 1 miliar dolar AS jika penyeberangan dibuka kembali untuk lalu lintas kendaraan. Pemerintah Venezuela memperkirakan, pertukaran komersial dalam waktu satu tahun setelah perbatasan kembali dibuka dapat melebihi 4 miliar dolar AS.

Truk pertama yang melintasi jembatan memasuki Kolombia dengan membawa gulungan aluminium dari Venezuela.  Truk berikutnya bergerak ke arah yang berlawanan, mengangkut obat-obatan. Masing-masing dihiasi dengan bendera dan membunyikan klakson saat memasuki negara tetangga. 

 

Presiden sayap kiri Kolombia, Gustavo Petro, mengatakan, pergerakan truk adalah "simbol persatuan". Menurutnya, pergerakan ini menunjukkan bahwa perbatasan seharusnya tidak pernah ditutup. Petro terpilih sebagai presiden pada Agustus dan mengambil langkah cepat untuk memulihkan hubungan diplomatik dengan Venezuela.

“Globalisasi di atas segalanya, adalah perdagangan dan persatuan antara negara tetangga. Siapa pun yang mengukur arus perdagangan internasional, arus budaya, arus populasi, akan selalu menemukan bahwa jumlah terbesar adalah antara negara tetangga dan begitulah sebelum kegilaan sektarian mengambil alih hati dan otak. Jadi, itu antara Kolombia dan Venezuela," ujar Petro.

Menteri Transportasi Venezuela, Ramon Velasquez berulang kali menjabat tangan Petro saat mereka berdiri dengan sekelompok pejabat, termasuk duta besar kedua negara, di titik tengah jembatan. Sementara Maduro tidak menghadiri upacara pembukaan jembatan perbatasan. Maduro telah membatasi penampilan publiknya sejak 2018, ketika dua drone meledakkan bahan peledak di dekatnya selama parade militer di Ibu Kota Caracas, Venezuela.

Kolombia dan Venezuela berbagi perbatasan sekitar 1.370 mil (2.200 kilometer). Bandit, pengedar narkoba, kelompok paramiliter, dan gerilyawan memanfaatkan lanskap terpencil untuk beroperasi. Namun keberadaan mereka tidak menghalangi perdagangan legal sebelum Maduro memerintahkan penutupan penyeberangan perbatasan resmi.

Semua kecuali dua jembatan berada dalam bentangan 45 mil (75 kilometer), yang sebelum penutupan menangani 60 persen aktivitas komersial antara tetangga.

Presiden Dewan Direktur Kamar Dagang Cucuta, Javier Pabon, mengatakan, pembukaan kembali jembatan untuk lalu lintas komersial dapat mencegah penyelundupan. Karena pemilik bisnis lebih suka mengekspor produk mereka secara legal dengan semua jaminan.

“Ini akan mengurangi intermediasi ilegal yang terjadi terhadap Venezuela,” kata Pabon.

 

Selain mengendalikan penyelundupan, salah satu tantangan utama yang dihadapi pemerintah adalah menjamin keamanan di sepanjang perbatasan. Sejumlah kelompok bersenjata ilegal, seperti Tentara Pembebasan Nasional, Clan del Golfo dan anggota kelompok Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia.

 
Berita Terpopuler