Kena Wasir? Terapi Laser LHP dan Radiofrekuensi Bisa Jadi Solusinya

Derajat keparahan wasir terbagi dalam empat tingkat.

Republika
Terlalu lama duduk bisa memicu timbulnya wasir. (Ilustrasi)
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wasir atau hemoroid dapat ditangani bergantung pada kondisinya. Salah satunya dengan menggunakan teknologi laser hemorrhoidoplasty (LHP) yang memiliki kelebihan seperti rasa nyeri minimal.

Menurut dokter spesialis bedah Mozart, penggunaan laser ini juga memiliki risiko komplikasi minimal pascatindakan. Risiko kekambuhannya rendah dan waktu tindakan serta proses penyembuhan cepat.

LHP merupakan tindakan bedah minimal invasif yang tidak melibatkan pemotongan jaringan hemoroid. Prinsipnya, energi laser akan dialirkan untuk mengempiskan hemoroid atau wasir.

Baca Juga

"Tindakan ini bisa dilakukan pada semua jenis dan tingkat keparahan wasir dari derajat satu hingga empat," kata dr Mozart yang berpraktik di RS Kartika Pulomas dan Vena Wasir Center, Jakarta, melalui keterangan tertulisnya, Senin (19/9/2022).

Selain menggunakan LHP, wasir juga dapat ditangani menggunakan radiofrekuensi (RF). Prinsip RF yakni memanfaatkan gelombang radio berfrekuensi tinggi yang kemudian dihantarkan melalui sebuah elektroda microfiber.

Tindakan ini tidak menimbulkan rasa panas pada jaringan yang diberikan terhadap radiofrekuensi. Menurut dokter spesialis bedah di Vena Wasir Center cabang TB Simatupang Retno Putri Arini, penggunaan radiofrekuensi (RF) memiliki keunggulan, antara lain memiliki waktu tindakan cepat hanya dalam hitungan menit dan nyeri minimal.

Selain itu, RF juga memungkinkan perawatan lebih mudah. Komplikasinya minimal pascatindakan, dan proses penyembuhan pun cepat jika dibandingkan dengan konvensional.

"Jadi, untuk para pasien penderita wasir sekarang tidak perlu takut lagi melakukan pengobatan secara medis," kata dr Retno.

Wasir atau ambeien adalah istilah populer dari penyakit hemoroid, yaitu membengkaknya pembuluh darah vena di sekitar anus dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien. Wasir termasuk penyakit pada anus yang paling sering dialami orang-orang dengan prevalensi tertinggi pada semua kelompok usia.

Penyebabnya beragam antara lain kurangnya konsumsi makanan berserat, konstipasi, usia, hingga faktor keturunan. Penyebab lainnya yaitu kebiasaan duduk terlalu lama, peningkatan tekanan abdominal karena tumor, pola buang air besar yang salah, hubungan seks melalui anal, kurangnya asupan cairan, kurang olahraga, dan kehamilan.

Gejala utama wasir yakni perdarahan, nyeri, bengkak dan gatal pada anus, serta adanya feses yang berlendir. Namun, dalam beberapa kasus mungkin gejala yang muncul hanya satu atau bahkan ada beberapa gejala yang dapat muncul secara bersamaan.

Wasir menurut jenisnya terbagi dua, yaitu wasir internal dan wasir eksternal. Wasir internal ditandai dengan adanya pembuluh darah yang membengkak dan tidak terlihat dari luar, sementara wasir eksternal merupakan adanya pembengkakan pembuluh darah yang tampak dari luar dan terasa lebih nyeri.

Tingkat keparahan wasir

Derajat satu: benjolan wasir terletak di dalam anus dan tidak bisa dilihat dari luar.

Derajat dua: ditandai benjolan sudah mulai keluar dari anus ketika sedang buang air besar (BAB), namun masih bisa masuk kembali dengan sendirinya.

Derajat tiga: benjolan yang muncul tidak lagi bisa masuk sendiri, harus dibantu dengan dorongan jari.

Derajat empat: benjolannya sudah tidak bisa masuk lagi ke dalam anus.

Dr Retno mengingatkan sejumlah upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah seseorang terkena wasir. Upaya ini antara lain menjalani pola gaya hidup sehat seperti makan makanan kaya serat, minum air putih, rutin berolahraga, tidak menunda buang air besar, menghindari kebiasaan duduk terlalu lama, dan mengangkat benda berat.

 
Berita Terpopuler