Kini Kasus Menurun, Bagaimana Protokol Pemakaman Covid-19?

Saat memandikan jenazah, petugas tetap menggunakan sarung tangan dan masker.

REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas pemikul jenazah mengenakan alat pelindung diri (APD) memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Kihafit, Leuwigajah, Kota Cimahi, Ahad (22/8). Kini Kasus Menurun, Bagaimana Protokol Pemakaman Covid-19?
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Ani Nursalikah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kini protokol pemakaman jenazah Covid-19 tidak seketat dibandingkan sebelumnya. Kendati demikian, saat memandikan jenazah tetap menggunakan sarung tangan dan masker.

Baca Juga

 

"Mengenai protokol pemakaman, saya kira tidak seketat kalau dibandingkan dahulu (saat awal terjadinya Covid-19)," ujar dokter spesialis paru Erlina Burhan dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Jakarta saat konferensi virtual, Senin (19/9/2022).

Ia membandingkan dulu pelayat tidak boleh langsung pulang ke rumah dari pemakaman. Selain itu, jenazah pasien Covid-19 dimandikan oleh petugas kesehatan. Kini, dia menambahkan, protokol pemakaman tidak seketat dulu lagi seiring dengan angka kasus Covid-19 yang semakin sedikit dan angka yang turun

"Ini menunjukkan penularan mulai terkendali. Jadi, kita tak seketat dulu lagi untuk protokol pemakaman," ujarnya.

Kendati demikian, ia merekomendasikan pada saat memandikan jenazah Covid-19 dengan memakai sarung tangan dan masker. Erlina menjelaskan, meski jenazah sudah tak menularkan virus, Covid-19 adalah sesuatu yang baru sehingga tidak ada yang tahu. Kemudian saat memandikan jenazah tentu menyentuh cairan tubuh, sementara virus ini ada di cairan tubuh.

Oleh sebab itu, pencegahannya dengan menggunakan sarung tangan pada saat memandikan jenazah dan orang yang memandikan memakai masker. "Karena kalau tak pakai sarung tangan dan tak sengaja tersentuh cairan dari jenazah kemudian sambil menangis menggosok hidung dan dikhawatirkan menular," ujarnya.

Risiko semakin bertambah ketika orang berkerumun untuk bersimpati, berempati atau berpelukan dan bisa jadi penularan virus. "Jadi, ini merupakan peringatan," ujarnya.

 
Berita Terpopuler