Jalan Sehat Muktamar Ke-48 Muhammadiyah, Ahad Besok Terapkan Prinsip Zero Sampah

Jalan Sehat dipusatkan di Kota Semarang dan digelar serentak di 34 kabupaten/kota

wikipedia
Muhammadiyah
Rep: Bowo S Pribadi Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jalan sehat --dalam rangka menyemarakkan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah-- yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, di Kota Semarang, Ahad (11/9) besok, bakal menjadi pembeda.

Baca Juga

Dalam kegiatan yang bakal diikuti hingga 25.000 peserta ini, Pengurus Wilayah (PW) Aisyiyah Jawa Tengah bakal mempelopori gerakan ‘zero sampah’ untuk sebuah penyelenggaraan kegiatan massal.

Ketua PW Aisyiyah Jawa Tengah,  Umul Baroroh mengungkapkan, setiap hajat yang melibatkan massa dalam jumlah besar dan dilaksanakan di tempat terbuka –umumnya-- jamak menyisakan problem sampah.

Maka dalam jalan sehat yang dipusatkan di Kota Semarang dan juga digelar serentak di 34 kabupaen/ kota lain di Jawa Tengah ini, bakal diselenggarakan dengan meniadakan sampah yang dibuang dan ditinggalkan sembarangan.

Baik di pusat kegiatan –di halaman kantor gubernuran dan gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah-- maupun di sepanjang jalan yang bakal dilalui para peserta jalan sehat.

“Gerakan ini sekaligus merupakan uji coba untuk pelaksanaan kegiatan Muktamar Ke-48 Muhammadiyah di Solo, yang juga menerapkan zero sampah atau ‘green Muktamar,” jelasnya di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (10/9).

Terkait ikhtiar ini, lanjut Umul, Secara teknis PW Aisyiyah telah menyiapkan sejumlah langkah mulai dari imbauan kepada para peserta jalan sehat untuk meminimalkan konsumsi air minum dalam kemasan botol plastik.

Para peserta diimbau untuk membawa air minum sendiri dengan wadah yang bisa digunakan kembali. Maka panitia bakal menyiapkan titik- titik pengisian air mineral di lokasi kegiatan dan sepanjang rute kegiatan jalan sehat.

Guna memastikan tidak adanya sampah yang tercecer dan dibuang oleh para peserta jalan sehat, lanjutnya, panitia akan menyiagakan serta mengerahkan tim khusus, yakni ‘sapu bersih’ (saber) sampah di sepanjang rute jalan sehat dan pusat kegiatan.

Untuk itu panitia akan menerjunkan potensi dari organisasi otonom, seperti Hizbul Wathan, IMM, IPM bahkan hingga Tapak Suci dalam memastikan kegiatan jalan sehat ini tidak meninggalkan sampah yang tercecer.

Selain itu, lanjut dosen UIN Walisongo Semarang ini, panitia juga berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang dalam penanganan sampah yang dihasilkan dari Kegiatan jalan sehat ini.

“Semua komponen pendukung gerakan zero sampah ini telah terkondisikan dan diharapkan dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan apa yang telah dipersiapkan  panitia penyelenggara,” tegasnya.

Ihwal ‘green muktamar’ juga diamini oleh Ketua PWM Jawa Tengah, Dr KH Tafsir MAg. Menurutnya, di luar peserta, jumlah penggembira yang akan hadir pada muktamar di Solo diperkirakan lebih dari satu juta orang.

Sehingga membutuhkan pengelolaan sampah yang lebih komprehensif dan harus dipersiapkan dengan baik sejak awal. Semagatnya, Muhammadiyah mendorong dan menginginkan perubahan pola pikir masyarakat tentang sampah yang selama ini dinilai kurang tepat.

Sampah mestinya bukan dibuang, melainkan harus diletakkan di tempat yang tepat untuk kemudian dipilih dan dipilah untuk diolah kembali. “Bagaimanapun juga, sampah tetap memiliki manfaat jika kelola dengan benar,” katanya, didampingi Ketua Paniti Jalan Sehat, Karnadi Hasan.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam rangka menyemarakkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, PWM Jawa Tengah juga menggelar rangkaian Kegiatan pendukung. Salah satunya jalan sehat yang dilaksanakan serentak di 35 kabupaten/ kota di Jawa Tengah.

 

Kegiatan jalan sehat ini menyediakan hadiah utama berupa total 38 paket umrah gratis. Selain itu panitia juga menyiapkan 48 sepeda motor dan hadiah menarik lainnya. Rencananya –secara seremoni-- jalan sehat ini bakal dipusatkan di Kota Semarang dan akan dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

 
Berita Terpopuler