Orang Bisa Kena Cacar Monyet tanpa Muncul Gejala, Penularan Makin Sulit Dicegah?

Virus monkeypox ditemukan pada pria yang tidak menunjukkan gejala cacar monyet.

(CDC via AP)
Foto yang dipasok CDC pada 1997 memperlihatkan kulit lengan kanan dan dada seorang pasien ditumbuhi lesi cacar monyet. Selama lesi masih ada, pasien cacar monyet masih bisa menularkan penyakitnya. Peneliti menemukan jejak virus monkeypox pada pria yang tak bergejala.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk pertama kalinya, tim peneliti menemukan adanya bukti keberadaan virus monkeypox pada pria-pria yang tak menunjukkan gejala. Temuan ini mengindikasikan bahwa cacar monyet mungkin bisa menyebar secara asimtomatik atau tanpa gejala sehingga penyakit sukar dikendalikan dengan penelusuran kontak.

Temuan ini didapatkan melalui studi terbaru yang dilakukan oleh tim peneliti dari Bihat-Claude Bernard Hospital di Prancis. Melalui studi ini, tim peneliti awalnya ingin mempelajari risiko penyebaran cacar monyet melalui hubungan seksual, jalur penularan yang dominan pada wabah kali ini di Inggris, Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan lainnya.

Studi ini melibatkan 200 orang pria dewasa yang memiliki lebih dari satu pasangan seksual. Para partisipan diminta untuk menjalani swab anal. Pemeriksaan swab anal ini merupakan bagian dari program skrining untuk orang yang sedang menjalani pengobatan HIV atau menggunakan obat Pre-Exposure Profilaksis (PrEP) untuk mencegah HIV.

Hasil swab anal tersebut menunjukkan bahwa 6,5 persen atau 13 pria diketahui positif cacar monyet. Menurut laporan dalam Annals of Internal Medicine, dari 13 pria tersebut, hanya dua orang pria yang menunjukkan gejala cacar monyet di kemudian hari.

Studi ini belum bisa menentukan apakah cacar monyet bisa ditularkan melalui hubungan seksual atau cara lain. Akan tetapi, studi ini menemukan adanya bukti bahwa virus monkeypox mungkin bisa menyebar tanpa memicu tanda atau gejala.

Berkaitan dengan temuan ini, tim peneliti menilai salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengontrol wabah cacar monyet adalah melalui vaksinasi pada kelompok berisiko tinggi. Namun, di sisi lain, negara yang terdampak wabah cacar monyet seperti Inggris justru sedang mengalami keterbatasan vaksin cacar.

Melihat situasi ini, otoritas kesehatan mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam melakukan hubungan seksual. Masyarakat juga diimbau untuk memeriksa gejala cacar monyet pada diri sendiri sebelum melakukan hubungan seksual.

Baca Juga

Kasus cacar monyet mayoritas dialami oleh pria yang berhubungan seks dengan sesama pria. Ahli kesehatan pun menyerukan agar gay dan biseksual untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala dan memakai pelindung saat berhubungan intim.

Terkait penggunaan kondom, otoritas kesehatan Inggris mengungkapkan bahwa itu perlu digunakan untuk mencegah penyakit menular seksual. Akan tetapi, penggunaan kondom saja tak cukup untuk mencegah penularan cacar monyet.

Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)


Meski ada bukti yang mengindikasikan bahwa cacar monyet dapat menular lewat air mani, cacar monyet juga bisa menular lewat sentuhan pada ruam atau benjolan cacar penderita cacar monyet. Ruam ini biasanya muncul sekitar tiga hari setelah gejala seperti flu muncul pada penderita cacar monyet.

Ruam cacar monyet dapat bertahan sekitar dua pekan. Penderita cacar monyet bisa menularkan penyakit selama ruam atau benjolan cacar mereka belum benar-benar sembuh dan tergantikan dengan lapisan kulit yang baru.

Seperti dilansir The Sun pada Rabu (17/8/2022), ada beberapa gejala yang kerap ditemukan pada wabah cacar monyet yang berlangsung belakangan ini. Gejala tersebut adalah demam, sakit kepala, pembengkakan kelenjar, kelelahan, nyeri otot, dan muncul ruam atau benjolan cacar, termasuk di mulut dan area sekitar genital.

 
Berita Terpopuler