Gunung Sinai dan Maknanya Bagi Tiga Agama Besar

Gunung Sinai dihormati oleh tiga agama.

EPA-EFE/KHALED ELFIQI
Wisatawan menyaksikan matahari terbit di luar gereja di puncak Gunung Moses, kota Saint Catherine, Sinai Selatan, Mesir, 20 Maret 2021 (dikeluarkan 22 Maret 2021). Gunung Sinai dan Maknanya Bagi Tiga Agama Besar
Rep: mgrol135 Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di gurun terpencil Semenanjung Sinai Mesir terletak sebuah negeri dengan makna sejarah dan spiritual yang sangat besar bagi tiga agama monoteistik besar dunia.

Baca Juga

 

Tradisi Yahudi, Kristen, dan Muslim semuanya memiliki ikatan yang dalam dengan lanskap dan monumen di wilayah ini.

 

Gunung Sinai dihormati oleh tiga agama karena signifikansinya dalam kisah Keluaran, ketika Musa memimpin orang-orang Ibrani keluar dari Mesir, dan untuk salah satu mukjizat terbesar yang diketahui dalam sejarah manusia, yakni terbelahnya Laut Merah.

 

Jabal Musa ("Gunung Musa") Sinai Selatan secara spiritual dan historis penting bagi orang Kristen, Yahudi, dan Muslim.

 

Pada abad keempat Masehi, orang-orang Kristen Koptik datang ke gunung itu dan mendirikan sebuah gereja kecil di tempat yang diyakini bahwa Tuhan berbicara kepada Musa dalam bentuk semak yang terbakar. Al-Qur'an menceritakan kisah ini kepada kita dalam surat Thaha.

 

Kemudian, situs tersebut berkembang menjadi Biara St. Catherine, yang dipuja oleh banyak orang sebagai salah satu tempat paling suci di Bumi. Biara ini telah bertahan dari banyak kelompok perampok gurun selama 1.500 tahun terakhir.

 
Berita Terpopuler