Hewan Liar Punya Fungsi Tersendiri di Alam, Aktivis: Jangan Merasa Hebat Memeliharanya

Aktivis menyerukan untuk tidak mengambil satwa liar sebagai hewan peliharaan.

ANTARA/Adiwinata Solihin
Seekor owa berada di dalam kandang, di Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara, Seksi WIlayah II Gorontalo di Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (31/5/2022). Merenggut satwa liar dari habitat alaminya di alam bisa berdampak negatif pada binatang, alam, hingga kehidupan manusia.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyayangi satwa liar. Aktivis pembela kesejahteraan hewan Doni Herdaru menyebut itu bisa dilakukan dengan tidak merampas haknya untuk hidup nyaman di habitatnya sendiri, membiarkannya hidup di alam bebas, dan tidak mengurungnya sebagai peliharaan.

Baca Juga

"Setiap hewan punya fungsi masing-masing dengan menjaga keseimbangan alam," kata Doni yang juga pendiri yayasan Animal Defenders Indonesia dalam bincang-bincang di Jakarta, Rabu (13/7/2022).

Dengan merenggutnya dari habitat untuk dipelihara di rumah, maka dampak negatif tak cuma dirasakan oleh satwa liar tersebut, apalagi jenis yang dilindungi. Alam pada akhirnya bakal terpengaruh hingga kehidupan manusia pun terimbas.

Doni memberi contoh soal memelihara siamang. Aslinya, siamang di habitatnya di hutan punya peran meregenerasikan hutan dengan memencarkan biji-bijian. Ia mengajak masyarakat dari segala kalangan untuk berhenti memelihara satwa liar yang lebih cocok berada di alam bebas.

"Jangan sampai merasa hebat dan keren kalau memelihara hewan yang tidak dipunyai orang lain," ujar dia.

Memelihara satwa liar di tempat yang bukan habitat aslinya memiliki risiko berbahaya bila ada yang memicu insting ganas dan pada akhirnya membahayakan orang di sekitar. Jika hal terburuk terjadi, pada akhirnya yang akan jadi korban adalah satwa tersebut.

"Kalau ada kejadian enggak enak, ada insiden hewan menyerang pemilik, yang ditembak pasti binatangnya," kata dia.

Aktris dan aktivis pembela hak hidup dan kesejahteraan hewan Davina Veronica mengatakan, satwa liar memang seharusnya berada di alam bebas karena memiliki peran penting dalam keseimbangan Bumi. Membiarkan satwa-satwa liar pada fitrahnya adalah pilihan terbaik untuk semua pihak.

"Pada akhirnya manusia yang akan menikmati manfaat keseimbangan bumi," tegas pendiri yayasan Natha Satwa Nusantara itu.

 

 
Berita Terpopuler