Wali Kota Bandung Minta Kebijakan Pelonggaran Masker Dicabut
Rapat Wali Kota Bandung dengan Pemprov Jabar memprediksi puncak Covid-19 pada Juli
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta pemerintah pusat mengevaluasi kebijakan pelonggaran membuka masker di area terbuka. Sebab, penyebaran kasus Covid-19 saat ini khususnya di Kota Bandung meningkat.
"Kita berharap pemerintah pusat kita, kebijakan boleh buka masker di luar kayaknya dicabut lagi, tetap pakai masker di mana pun sebagai ikhtiar kita," ujarnya, Kamis (23/6/2022).
Ia menuturkan mereka yang pulang dari luar negeri banyak yang mengalami sakit tenggorokan dan menunjukkan gejala Covid-19. Namun, setelah menjalani isolasi mandiri kembali sehat.
"Penularan itu kan melalui droplet, jadi harus pakai masker itu prokes utama," katanya. Ia mengaku sudah melakukan rapat dengan Gubernur Jawa Barat yang memprediksi kasus akan naik pada Juli.
"Kemarin kita rapat koordinasi sama pak Gubernur (Jabar) diprediksi Juli puncak kasusnya," katanya.
Satuan petugas (Satgas) penanganan Covid-19 Kota Bandung melaporkan terdapat empat kasus varian baru Covid-19 jenis BA.4 dan BA.5 yang ada di masyarakat. Namun, mereka yang terpapar saat ini sudah kembali sehat dan selesai menjalani isolasi mandiri.
"Kalau di sini 4 orang kasus sudah selesai tidak ada gejala," ujar Ketua Harian Satgas Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron, Kamis (23/6/2022).
Ia mengatakan warga yang terpapar varian baru sudah ditangani di rumah dan menjalani isolasi mandiri. Tadi bu Ahyani (kepala Dinkes) lapor sudah clear sudah sembuh seperti biasa dan sehat karena Omicron tidak seberat Delta dan Alfa," katanya.
Asep melanjutkan mereka yang terkena varian baru Covid-19 sempat melakukan perjalanan luar negeri. Kasus yang muncul berada di lingkaran keluarga.
Menurutnya, Pemkot Bandung terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan. Selain itu, masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di tempat berkerumun.